Asisten pelatih Persija Jakarta, Antonio Claudio, membeberkan penilaiannya soal perbedaan parade perayaan juara Macan Kemayoran pada musim 2001 dan 2018.
Menurut, pria yang akrab disapa Toyo itu, suasana di 2001 dan 2018 saat Persija Jakarta juara tidak berbeda jauh.
Toyo sebelumnya sempat merasakan gelar juara bersama Persija Jakarta musim 2001 sebagai pemain.
Pada awal 2018, pria asal Brasil itu dipercaya untuk menjadi asisten pelatih Persija Jakarta.
(Baca Juga: Dapat Hukuman Berat dari Komdis PSSI, CEO Bali United Kritisi Tindakan Suporter)
Toyo pun sangat senang bisa datang ke Persija Jakarta dan merasakan gelar juara Liga 1 2018.
Meskipun diakuinya, gelaran juara pada 2001 didapatkannya lewat peran yang berbeda dalam tim.
Pada 2001, kata Toyo, Persija Jakarta juga melakukan konvoi juara dan diterima dengan baik oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso, di Balai Kota DKI Jakarta.
Saat ini pada 2018, Persija Jakarta juga disambut dengan baik oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Mungkin yang membedakan itu lebih kepada kendaraan. Pada 2001, tidak ada bus tingkat seperti ini, kami hanya naik mobil jeep dan disambut di Balai Kota oleh Pak Sutiyoso," kata Toyo kepada BolaSport.com, Sabtu (15/12/2018).
"Kalau sekarang, kami pakai kendaraan bus dan lebih enak," ucap Toyo menambahkan.
Toyo lebih lanjut mengatakan pada 2001 juga sudah banyak The Jak Mania yang ikut konvoi gelar juara Persija Jakarta.
Sementara pada 2018, lebih banyak lagi The Jak Mania yang hadir dan memenuhi jalanan ibu kota demi merayakan pesta kemenangan tersebut.
"Kalau dari segi suporternya sama saja, dulu juga banyak dan sekarang lebih banyak. Tapi Alhamdulillah saya sangat senang bisa meraih gelar juara dua kali bersama Persija meskipun suasananya berbeda," kata Toyo.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar