Menaikan gaji wasit bisa menjadi salah satu solusi untuk menghindari kecurangan pemimpin pertandingan dalam suatu laga.
Di tengah merebaknya kasus pengaturan skor, banyak bermunculan ide pencegahannya.
Salah satunya adalah menaikkan gaji pemimpin pertandingan agar mereka tak tergoda dengan suap yang datang kepadanya.
Namun, COO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigor Shalomboboy punya pendapat lain.
Dia menilai cara itu tak akan efektif mengingat gaji wasit di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di kawasan Asia.
"Gaji wasit di Indonesia termasuk yang besar di Asia, Rp 5 juta. Mungkin di Thailand atau Malaysia 3-4 juta rupiah," kata Tigor kepada wartawan.
"Paling tinggi di Liga 1, wasit utama itu Rp 5 juta, asisten wasit Rp 2,5 juta," ujar dia menambahkan.
(Baca juga: Ivan Kolev Masih Meraba Kekuatan Persija Jakarta)
Seorang wasit bernama Nurul Safarid telah ditetapkan sebagai tersangka oleh setelah terbukti menerima suap dalam kasus Persibara Banjarnegara kontra Persekabpas Pasuruan.
Kemudian, belum lama ini ditangkap pula Mansyur Lestaluhu yang merupakan staf penugasan wasit PSSI.
"Katakan misalnya si wasit enggak boleh bawa HP (ponsel) ke stadion, tetapi tetap saja dia, maaf, saya harus dapat lebih dan lain-lain. Kan kembali dengan mental dan integrity," tutur Tigor.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar