Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Dokumen Persija Dihancurkan, Gede Widiade Rahasiakan Seseorang, Siap Diperiksa Satgas Antimafia Bola

By Mochamad Hary Prasetya - Kamis, 7 Februari 2019 | 18:22 WIB
Gede Widiade resmi saat diperkenalkan sebagai Direktur Utama Persija Jakarta dalam konferensi pers di Epiwalk Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2017).
SUPERBALL.ID
Gede Widiade resmi saat diperkenalkan sebagai Direktur Utama Persija Jakarta dalam konferensi pers di Epiwalk Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2017).

SUPERBALL.ID - Gede Widiade masih terkaget-kaget kenapa ada dokumen Persija Jakarta yang dihancurkan, termasuk pemindahan kantor.

Gede Widiade baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama Persija Jakarta.

Namun, Gede Widiade menyatakan tetap siap dimintai keterangan bila dipanggil Satgas Antimafia Bola.

Baca Juga: Pengurus Persija Jakarta Ramai Pergi Menyusul Gede Widiade, Tiga Orang Masih Bertahan

Baca Juga: Satgas Antimafia Bola Perdalam Pemeriksaan Laga PSS Sleman Kontra Madura FC

Baca Juga: Nasib Mes dan Lapangan Persija Jakarta Setelah Gede Widiade Mundur

Satgas Antimafia Bola kemungkinan besar akan memanggil jajaran manajemen Persija Jakarta.

Sebab, sebelumnya, saat petugas Satgas Antimafia Bola menggeledah Kantor PT Liga Indonesia di Kuningan, Jakarta Selatan, terdapat dokumen keuangan Persija yang kabarnya sengaja dihancurkan.

Gede Widiade mengaku tak memahami kasus dokumen Persija yang sengaja dihancurkan itu.

Pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur, itu justru kaget kenapa ada dokumen Persija di Kantor PT Liga Indonesia.

Pasalnya, kantor Persija saat itu masih  terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Akan tetapi, kantor Persija dipindahkan ke kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, tanpa sepengetahuan Gede Widiade saat masih menjabat direktur utama.

Baca Juga: Kunihiro Yamashita Menanti Kepastian Nasib di Persib Bandung

Baca Juga: Persib Tak Mau Terpengaruh Soal Persiwa yang Ogah Bertanding

Baca Juga: Persib Akan Cari Tiga Pemain Tambahan untuk Skuatnya

Ketika ditanya lagi tentang dokumen Persija yang dihancurkan itu, Gede Widiade menjawab, “Saya tidak tahu tentang masalah dokumen, belum tahu saya, karena saya bukan direksi."

"Saya benar tidak tahu, lokasi kantor baru saya tidak tahu, saya bukan direksi.” 

Apa respons Gede Widiade ketika mengetahui kasus yang melibatkan Persija itu?

“Ya sangat terkejut tentang kasus tersebut, wong tahu kantor saya di sini," jelas Gede Widiade.

"Orang yang memindahkan saya tanya, kantor saya di sini."

Meski kaget dengan pemindahan kantor Persija dan tahu siapa sesungguhnya orang di balik peristiwa itu, Gede Widiade masih merahasiakannya. 

"Siapa yang memindahkan ke sana? Siapa yang menyuruh? Saya tak perlu sebut namanya,” ujar Gede Widiade.

Gede Widiade menambahkan, kemungkinan besar dokumen Persija itu dipindahkan oleh direksi yang baru.

“Ya pasti dong! Kan tak mungkin tukang sapu yang memindahkan."

"Saya kroscek ke Mas Rafil (eks Chief Operating Officer Rafil Perdana --Red), apakah tahu pemindahan ini? Tidak tahu katanya,” jelas Gede Widiade.

Baca Juga: PSM Siapkan 28 Pemain untuk Berlaga di Ajang Piala AFC 2019

Baca Juga: Alberto Goncalves Mengaku Bahagia Berada di Persija Jakarta

Gede Widiade merasa, mungkin karena dia bukan lagi bagian dari direksi, sehingga tak perlu dilibatkan dalam pemindahan kantor Persija itu.

Sepeninggal Gede Widiade, posisi Direktur Utama Persija Jakarta kini dipegang Kokoh Afiat.

Mantan pemilik Bhayangkara FC itu kini menunggu panggilan Satgas Antimafia Bola.

Gede Widiade berjanji terbuka untuk memberikan semua informasi yang dibutuhkan.

“Sebagai warga negara yang baik harus menyampaikan informasi, ya tidak apa-apa, membantu memberikan informasi dan tidak salah,” tandas Gede Widiade.


Editor : Taufik Batubara
Sumber : SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X