Kondisi ini memudahkan Thailand menggempur dan melibas Timnas U-23 Indonesia.
Hampir bisa dikatakan, pemain Timnas U-23 Indonesia menghabiskan sebagian besar waktu untuk mengejar bola.
Ini terlihat pada 40 menit pertama, pemain Timnas U-23 Indonesia melakukan 10 pelanggaran dan tak terhitung berapa kali Supchai dan Supachok berganti posisi.
4. Egy Maulana Vikri kehilangan magis.
Keajaiban yang bisaanya diciptakan oleh Egy Maulana tak terjadi saat melawan Thailand.
Egy Maulana yang bermain di klub kasta tertinggi Polandia, Lechia Gdansk, selalu menjadi tumpuan harapan publik Indonesia.
Pemain bernomor punggung 10 itu harusnya mampu menjadi poros serangan Timnas U-23 Indonesia.
Di menit awal, Egy Maulana bermain cukup bai saat menggunakan teknik dan akselerasi jarak pendek.
Namun setelah Thailand memperkuat kekuatan di lini pertahanan, keajaiban Egy Maulana sirna.
Egy Maulana terlihat bermain sendirian untuk menerobos pertahanan Thailand.
Sementara pemain Timnas U-23 Indonesia lainnya tidak dapat bergerak lantaran dikawal ketat pemain Thailand.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar