"Namun jika hal tersebut sudah melampaui batas, maka dapat berujung anarkis dan pada akhirnya akan merugikan kita semua," ucap eks pemain Pelita Bandung Raya tersebut.
Bepe hanya takut akibat tindakan bodoh para suporter bisa membuat pihak kepolisian tidak mengizinkan keamanan.
Tentu saja itu akan membuat sulit klub untuk menggelar sebuah pertandingan.
Baca Juga: Tampil Kurang Kinclong, Madrid-Barcelona Ingin Gaet Sumber Kekuatan Liverpool
Atau menurut Bepe, dikarenakan sepak bola Indonesia sudah dianggap menjadi aktivitas yang membahayakan masyarakat, maka pemerintah mencabut rekomendasi liga.
Hal tersebut akan berujung kompetisi berhenti kembali.
"Jika amit-amit sampai begitu, siapa yang kemudian dirugikan. Pernahkan itu terpikir di benak kita," ucap Bepe sambil bertanya-tanya.
Bepe mengakui secara prestasi sepak bola Indonesia memang belum membanggakan.
Baca Juga: Usai Vietnam Open 2019, Pelatih Ganda Putri Soroti Faktor Non Teknis
Namun, jangan sampai ditambah lagi dengan hal-hal yang sifatnya memperburuk citra sepak bola Indonesia.
"Saya masih percaya jika kita semua adalah orang-orang beradab. Maka dari itu mari kita hentikan kebiasan buruk itu," ucap Bepe.
"Kita harus lebih baik dari ini," tutup pemain berusia 39 tahun tersebut.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar