Menanggapi hal itu, M. Rafli justru menyambutnya dan bertekad untuk banyak mengambil pelajaran dari sosok pemain senior yang satu posisi dengannya.
Baca Juga: Saddil Ramdani Belum Dilepas, Indra Sjafri Minta Klub Malaysia Adil
"Soal itu biar pelatih yang menentukan, tetapi kalau senior dipanggil ya bagus-bagus saja," kata M. Rafli.
"Saya justru bisa belajar bagaimana pergerakannya. Ya namanya senior lebih pengalaman, bagus untuk tim juga," ujarnya menambahkan.
Pemain Arema FC itu juga sadar diri bahwa dia belum bisa sepenuhnya diharapkan untuk menjadi tulang punggung tim untuk mendulang gol.
Dalam turnamen terakhir timnas U-23 Indonesia di China, tak ada gol yang berhasil dicetak oleh barisan lini depan.
Pasukan Garuda Muda hanya mencetak satu gol dalam turnamen tersebut yang dicetak oleh Irkham Milla pada laga kontra timnas U-23 Arab Saudi.
Dua laga lainnya berakhir dengan kekalahan 0-2 dari timnas U-23 China dan kalah 0-1 dari timnas U-23 Yordania.
"Mungkin lawan (turnamen di China) memang di atas kami kualitasnya. Kedua, mereka selalu penuh di tengah," tutur Rafli.
"Jadi kayak satu-satunyanya yang bisa membongkar itu dari pinggir saja. Kami memang selalu tertekan."
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar