"Saya dua kali melatih Vietnam, pada 1994 dan 2004. Pada 2004, saya bangun ulang lagi rencananya bersama Alfred Riedl dan pelatih asal Portugal. Federasi di sana menerima saran kami dan mendengarkan orang-orang yang berpengalaman," kata Edson Tavares.
"Di Vietnam, semua orang tahu sepak bola. Di Indonesia, semua orang tahu sepak bola, dan semua orang ahli sepak bola," ujarnya.
Untuk kepengurusan PSSI yang baru, Edson Tavares lebih mengkritik tentang jadwal padat yang dialami Persija Jakarta dan klub peserta Liga 1 2019.
Baca Juga: VIDEO - Tangisan Son Heung-min Lihat Kondisi Andre Gomes Usai Ditekel
Ia berharap agar PSSI yang baru bisa lebih melihat dan peduli tentang kondisi klub serta pemain dari segi penjadwalan.
"Jika kami mengirimkan surat tentang hal ini ke FIFA, FIFA akan berikan sanksi ke federasi. Bagaimana kalian bermain selama delapan pertandingan setiap bulan? Pemain menderita di lapangan, tapi federasi hanya bilang 'Maaf' atau 'Tidak beruntung'," ucap Edson Tavares.
Edson Tavares yakin bila PSSI lebih peduli terhadap klub dan pemain, pasti akan berdampak positif ke timnas Indonesia.
Baca Juga: Persela Lamongan Vs Barito Putera, Laskar Antasari Siap Mencuri Poin
Selain jadwal, Edson Tavares berharap agar pelatih di timnas Indonesia tidak sering melakukan pemusatan latihan jangka panjang.
"Mereka tidak menyadari, tidak ada timnas yang kuat tanpa klub yang kuat. Jika tim tak kuat, timnas itu omong kosong," tegas Edson Tavares.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar