Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Klub-klub Liga Inggris Dikecam Karena Lakukan Hal Ini di Tengah Pandemi Virus Corona

By Lola June A Sinaga - Jumat, 3 April 2020 | 12:37 WIB
 Logo Premier League.
PREMIERLEAGUE.COM
Logo Premier League.

SUPERBALL.ID - Klub di Liga Inggris mendapat kecaman dari berbagai pihak karena masalah pemotongan gaji.

Salah satunya adalah Sekretaris Negara bidang Kesehatan dan Kepedulian Sosial Inggris, Matt Hancock.

Hal ini dikarenakan klub Liga Inggris tak memberlakukan potongan gaji pada pesepak bola.

Potongan gaji hanya diberlakukan pada staf klub yang merupakan non-pemain dan pelatih.

Baca Juga: Luis Suarez Bantah Bahwa Pemain Barcelona Menolak Pemotongan Gaji

Empat klub yang telah melakukan pemotongan gaji pada staf adalah Tottenham Hotspur, Newcastle United, Norwich City, dan Bournemouth.

Tottenham memotong 20 persen gaji dari 550 staf non-pemain dan pelatih.

"Saya pikir semua orang harus memainkan perannya membantu negara dan artinya pemain Liga Inggris juga turut berperan," kata Matt Hancock dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.

Hancock mengatakan bahwa pemain Liga Inggris seharusnya berkaca kepada Badan Kesehatan Negara Inggris (NHS).

"Rekan saya di NHS telah melakukan pengorbanan terakhir dan pergi bekerja serta menangkap penyakit itu dan sayangnya ada yang meninggal. Saya pikir hal pertama yang bisa dilakukan oleh para pemain Premier League adalah memberikan kontribusi, ambil potongan gaji, dan mainkan peran mereka," kata dia.

Baca Juga: Menang Melawan Tim Brasil, Persib Lolos ke Babak 16 Besar dan Berhadapan dengan Wakil India

Sementara Ketua Komite Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris Julian Knight mengkritik kebijakan pemotongan gaji hanya kepada staf non-pemain dan pelatih adalah tindakan "cabul".

"Kami menghadapi situasi cabul di mana para pemain top yang tidak bekerja terus melihat ratusan ribu pound dalam setiap minggunya sementara staf yang menjaga klub terus kehilangan upah," kata Knight. Jika Premier League tidak akan bertindak untuk menyelesaikan krisis ini, maka pemerintah harus turun tangan," ungkap Julian Knight.

"Pemerintah akan menjatuhkan hukuman finansial yang signifikan kepada klub untuk mengembalikan uang yang terpotong gajinya," ancam Knight.

Baca Juga: Bomber Persija Marko Simic Donasi Rp 100 Juta untuk Lawan Covid-19

Adapun keputusan Asosiasi Sepak Bola Profesional ( PFA) menegaskan agar klub tidak melakukan pemotongan gaji terhadap pemain sebelum ada pertemuan klub dengan PFA.

"PFA meminta klub melihat situasi keuangan masing-masing sebelum kami menawarkan saran kepada pemain tentang pemotongan gaji yang ditawarkan."

"Sebelum menerima atau menandatangani dokumen apa pun dari klub Anda, sangat penting kepada anggota secara kolektif mendiskusikan proposal dengan PFA," tulis pernyataan PFA di laman resminya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SuperBall.id (@superballid) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Lola June A Sinaga
Sumber : Kompas.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X