Roa bukannya tak tahu bahwa tawaran dari Manchester United adalah kesempatan emas baginya untuk mengembangkan karier.
Namun, Roa lebih mengutamakan kepercayaan spiritualnya, termasuk keyakinannya bahwa kiamat akan segera tiba.
Karena hal tersebut pula Roa bahkan memutuskan pensiun pada tahun 1999 di usia yang baru menginjak 30 tahun meski kemudian ia kembali bermain tak sampai setahun setelahnya.
Pria yang kini berusia 50 tahun itu pun sadar bahwa jika dilihat dari sudut pandang sepak bola, keputusan yang diambilnya dulu bukanlah sesuatu yang bagus.
Baca Juga: Pemain Persib Ini Lelang Jersey Saat Kalahkan Arsenal Dua Kali
"Sekarang saya masih berpikir jika keputusan itu sangat bagus dari sisi spiritual, tetapi tidak bagus dari sisi keolahragaan karena saya meninggalkan sepak bola pada masa-masa terbaik dalam karier saya." lanjut Roa.
"Saya waktu itu sebetulnya bisa banyak berkembang dengan kontrak hebat dan kesempatan bermain di Inggris."
"Orang-orang tak akan pernah mengerti, dulu mereka menganggap saya gila, mengata-ngatai saya, dan saya sering berusaha menjelaskan keputusan saya tetapi sulit bagi mereka untuk mengerti," pungkasnya.
Roa akhirnya berkarier di sepak bola hingga pensiun pada 2006 bersama klub lokal Argentina, Olimpo.
Sementara itu, Manchester United yang gagal mendapatkan Roa tak berhasil menemukan kiper yang bisa tampil konsisten dan layak menjadi penerus Schmeichel.
Manchester United baru memiliki kiper yang benar-benar menjadi andalan setelah merekrut Edwin van der Sar pada 2005.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar