SUPERBALL.ID - Ditangguhkannya kompetisi Liga 1 2020 membuat seluruh pecinta sepak bola tanah air rindu akan pertandingan.
Sudah hampir tiga bulan Liga 1 2020 dihentikan akibat pandemi virus corona atau covid-19.
Kerinduan pun dirasakan oleh salah satu pendukung Persebaya Surabaya, Tias Noradiyatul.
Bertugas sebagai garda terdepan penanggulangan covid-19, Tias mengaku sangat rindu melihat Persebaya berlaga.
Baca Juga: Jadwal Mundur, Gelandang Arsenal Bocorkan Tanggal Bergulirnya Lagi Liga Inggris
Rasa rindu itu Tias tunjukkan dalam sebuah foto yang viral di media sosial.
Dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, Tias berfoto sabil memegang kertas bertuliskan 'Corona sementara, Persebaya selamanya. Salam satu nyali, wani!'
"Awalnya saya sebatas kangen tribun, kangen Persebaya, kangen semua hal yang ada di Surabaya, lalu salah satu teman di komunitas Bonek Campus minta saya bikin tulisan, jadi saya bikin tulisan tersebut," ujar Tias sebagaimana dikutip SuperBall.id dari laman resmi Persebaya.
Tias mengaku sudah lama menjadi Bonita. Ia kerap menyaksikan langsung ketika Persebaya tampil di laga kandang maupun kandang.
Momen terakhir Tias merasakan atmosfer tribune penonton Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, adalah musim 2019 sebelum dirinya bertugas di RS Pertamina Jakarta sebagai perawat.
Pilihannya untuk pergi ke Jakarta sempat terhalang, meski akhirnya Tias mendapatkan restu dan dukungan dari orangtuanya.
"Jujur, orang tua saya sebenarnya tidak memperbolehkan saya ke luar kota," kata Tias.
"Namun saat saya ijin untuk merawat pasien Covid-19, Alhamdulillah mereka merestui pilihan saya dan memberikan dukungan penuh hingga saat ini."
Tias berniat datang ke Jakarta karena menurutnya Ibu Kota sedang membutuhkan banyak tenaga medis.
Tetapi saat mengetahui Jawa Timur menjadi pusat baru dari kasus penyebaran covid-19 membuat dirinya sedih.
"Padahal dulu niat saya datang ke sini karena di sini pusatnya, butuh banyak tenaga medis," kata Tias.
"Lah kok sekarang malah Surabaya dan Jatim lebih parah, bikin saya makin kangen dan sedih."
Tias pun menceritakan suka dukanya ketika merawat pasien yang terkena covid-19.
Tias menilai ruang geraknya saat ini sangat terbatas dari sebelumnya karena ia setiap hari berinteraksi dengan pasian positif covid-19.
Segala kegiatannya dilakukan di area rumah sakit dan hotel tempatnya menginap.
Meminimalisir bertemu dengan orang lain Tias lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
"Di sini pengawasannya ketat, meski yang rumahnya Jakarta juga gak boleh pulang," ungkap Tias.
"Alhamdulillah meski sudah merawat ratusan pasien positif, hasil tes swab saya per tanggal 17 kemarin negatif."
View this post on Instagram
Lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya juga sangat rindu dengan keluarga di kampung halaman, apalagi ini adalah momen menjelang hari raya lebaran.
Tias pun berpesan kepada seluruh masayarakat Indonesia, khususnya Bonek Bonita untuk selalu mematuhi protokol kesehatan agar wabah ini segera berakhir.
"Jujur, saya sempat menangis, jangankan membayangkan lebaran tanpa keluarga di hotel, kemarin saat puasa pertama juga nangis, karena saya belum pernah jauh dari orang tua," kata Tias.
"Saya juga pengen pulang, tapi saya harus mengesampingkan perasaan pribadi saya, semoga wabah ini segera selesai," tambahnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar