SUPERBALL.ID - Kejadian mengharukan terjadi di laga Khabib Nurmagomedov kontra Justin Gaethje pada Minggu, (25/10/2020) dini hari tadi.
Di laga itu Khabib Nurmagomedov berhasil menang KO sekaligus menjadi kemenangan pertamanya di UFC tanpa kehadiran sang ayah, Abdulmanap Nurmagomedov di oktagon.
Kemenangan KO yang harusnya menjadi kegembiraan justru malah menjadi kesedihan buat Khabib.
Baca Juga: Satu-satunya Alasan Di Balik Pensiunnya Khabib Nurmagomedov
Ya, Khabib usai kemenangan itu tiba-tiba menangis sambil bersujud karena ketidakhadiran ayahnya yang telah meninggal beberapa bulan lalu.
Dia cukup lama menangis dan tak ada kegembiraan di wajahnya.
Saat itulah Gaethje yang merupakan lawannya datang menghampirinya.
Gaethje benar-benar menunjukan sikap respek luar biasa terhadap lawannya meski dia kalah dan dibuat pingsan oleh Khabib.
Baca Juga: Timnas U-16 Indonesia Langsung Pulang dan Diliburkan, Bima Sakti: Bukan Berarti Mencari Alasan
Gaethje berbicara pada Khabib, membantunya berdiri kembali di oktagon.
Gaethje mengatakan bahwa apa yang dia lakukan sudah cukup membuat ayahnya bangga.
Berikut video respek luar biasa Justin Gaethje pada Khabib:
Victory for Khabib and the Champion is overcome with emotion.
A beautiful moment of respect as Justin Gaethje joins him in the centre of the mat.
One step closer to Father's Plan #UFC254 pic.twitter.com/1Gd6xRNAaA
— UFC on BT Sport (@btsportufc) October 24, 2020
Khabib Puji Gaethje Sebagai Sosok yang Hebat
Dalam pidato usai pertarungannya itu, Khabib berterima kasih pada Justin dan memuji bahwa dia adalah petarung hebat.
Khabib memuji Justin sebagai petarung hebat karena tahu bahwa dia adalah sosok yang sangat menjaga orang tuanya.
Khabib melanjutkan jika Justin harus terus melakukan itu dan mendekatkan diri dengan orang tuanya karena dia tak pernah tahu apa yang bakal terjadi.
"Terima kasih banyak Justin. Aku tahu kamu hebat, aku tahu bagaimana kamu menjaga orang-orangmu. Dekatkan dirimu dengan orang tuamu, karena kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok," tuturnya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : |
Komentar