SUPERBALL.ID - Menjelang laga tutup tahun 2020, Egy Maulana Vikri dkk menghadapi masa genting, apalagi setelah pelatih Lechia Gdansk menggelar pertemuan dan mengumumkan hal sangat penting.
Lechia akan bertandang ke Cracovia Krakow, Sabtu (19/12/2020) pukul 23.30 WIB, dengan kondisi tertekan setelah kalah empat kali beruntun.
Laga ini merupakan pertandingan terakhir Liga Polandia (Ekstraklasa) 2020-2021 sebelum memasuki jeda paruh waktu musim dingin dan libur sebulan.
Baca Juga: Ancaman buat Egy Maulana Vikri, Lechia Gdansk Rekrut Pemain Muda Bidikan Liverpool dan Lazio
4 KEKALAHAN BERUNTUN LECHIA
Piast Gliwice 2-0 Lechia Gdansk
Lechia Gdansk 0-1 Lech Poznan
Legia Warsawa 2-0 Lechia Gdansk
Lechia Gdansk 0-1 Wisla Plock
Setelah empat kekalahan beruntun itu, seluruh pemain Lechia dipimpin pelatih Piotr Stokowiec menggelar pertemuan.
Kepada pemain dan jurnalis, Stokowiec mengaku tak suka menjaga jarak dari timnya.
Menang atau kalah ditanggung bersama oleh pelatih dan seluruh pemain.
Menurut Stokowiec, tanggung jawab atas hasil buruk tak hanya dibebankan kepada para pemain.
"Tidak benar ketika kami sukses, sayalah yang pertama membusungkan dada, lalu kini dalam masa sangat sulit saya bersembunyi atau menghilang," ucap Stokowiec, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari situs resmi Lechia.pl.
Stokowiec memahami kritikan yang tulus dan jujur.
Oleh karena itu, imbuhnya, "Saya juga memperhitungkan evaluasi yang jujur terhadap kerja saya."
Apakah Stokowiec kini terancam dipecat sebagai pelatih?
Baca Juga: Gairah ke Eropa, Andai Martunis Terima Tawaran Cristiano Ronaldo ke Manchester United...
Juru bicara Lechia, Arkadiusz Brulinski, mengatakan belum ada topik pembahasan di level dewan pemimpin klub untuk memecat pelatih.
"Jabatan Stokowiec sebagai pelatih masih aman. Hingga hari ini (setelah kalah 4 beruntun), tak ada topik pergantian pelatih tim inti Lechia Gdansk," jelas Brulinski kepada Interia.pl.
Stokowiec menjalankan roda kepelatihan Lechia sejak Maret 2018, kontraknya berakhir pada Juni 2022.
Stokowiec mendapat sorotan tajam bukan hanya karena Lechia kalah 4 kali beruntun, melainkan juga akibat tak mampu mencetak gol di Liga Polandia dalam 368 menit.
Sebetulnya, saat melawan Lech Poznan, Lechia mencetak gol, tapi wasit tak mengakuinya.
Fakta 4 kekalahan dan nihil gol itu sangat buruk dalam efektivitas Lechia untuk lebih dari 9 tahun terakhir.
Stokowiec berdalih, Lechia adalah satu-satunya tim di Liga Polandia yang tak memiliki periode persiapan, karena terlambat mengakhiri musim lalu.
Baca Juga: Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Ikut Gagalkan Ronaldo dan Messi Jadi Pemain Terbaik FIFA
Harap-harap Cemas
Stokowiec kembali mengingatkan, saat ini merupakan masa yang sangat buruk bagi Lechia.
Dia tahu apa yang salah pada timnya dan bagaimana membantu mereka.
"Sekarang waktunya untuk menganalisis masalah ini dengan hati-hati dan memperbaikinya," tandas Stokowiec.
Lechia sangat butuh kemenangan atas Cracovia dalam laga tutup tahun 2020 ini.
Namun, ada harap-harap cemas di tim Lechia, karena selalu kalah dari Cracovia dalam 6 pertemuan terakhir, termasuk kegagalan di final Piala Polandia 25 Juli lalu.
Lechia menang terakhir kali atas Cracovia pada 10 November 2018, lebih dari dua tahun lalu, dengan skor tipis 1-0.
"Kami butuh permainan yang bagus dan kemenangan, tak usah mengenang laga terakhir kontra Cracovia atau mengincar peluang revans," kata Stokowiec.
Setelah dua laga yang digelar Jumat (19/12/2020), posisi Lechia di klasemen Liga Polandia merosot.
Lechia kini di posisi ke-11, persis di bawah Cracovia dengan sama-sama mengoleksi 16 poin, tapi kalah produktivitas gol.
Baca Juga: Bintang Timnas U-19 Indonesia Witan Sulaeman Hilang Lagi, Radnik Surdulica Gigit Jari
Hasil tutup tahun versus Cracovia akan sangat menentukan komposisi pemain Lechia tahun 2021.
Jadi, selama libur paruh waktu ini akan menjadi masa genting bagi Egy Maulana Vikri dan sejumlah pemain yang harus dikoreksi.
Para pencinta sepak bola Tanah Air tentu berharap kasus Safawi Rasid di klub Portugal tak terjadi pada bintang Timnas Indonesia berusia 20 tahun itu.
Safawi adalah andalan utama Timnas Malaysia yang menyingkirkan Tim Merah-Putih dari Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Safawi akhirnya ditarik kembali ke Johor Darul Ta'zim setelah putus asa karena tak pernah dimainkan Portimonense selama kurang lebih tiga bulan terakhir.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Interia.pl, Lechia.pl |
Komentar