Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Fakta Cedera ACL Striker Timnas U-19 Indonesia Jack Brown dan Comeback Keren Pemain Kelas Dunia

By Lola June A Sinaga - Selasa, 22 Desember 2020 | 12:22 WIB
Striker Timnas U-19 Indonesia Jack Brown cedera anterior cruciate ligament (ACL) saat latihan di Jakarta. Gambar kanan memperlihatkan posisi ACL.
INSTAGRAM.COM/PSSI, MAYOCLINIC.ORG
Striker Timnas U-19 Indonesia Jack Brown cedera anterior cruciate ligament (ACL) saat latihan di Jakarta. Gambar kanan memperlihatkan posisi ACL.

SUPERBALL.ID - Striker Timnas U-19 Indonesia Jack Brown sangat sedih setelah mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL).

Ketika kesakitan akibat cedera dalam latihan di Jakarta itu, Jack langsung ditangani tim medis Timnas U-19 Indonesia yang dipimpin dr Dicky Mohammad Shofwan.

"Begitu Jack Brown cedera, kami langsung melakukan perawatan dan proses magnetic resonance imaging (MRI)."

"Dari hasil awal pemeriksaan MRI, Jack ada gambaran cedera di ACL dan meniskusnya pada lutut kiri," jelas Dicky, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari situs resmi PSSI.

Dicky menambahkan, dua pekan setelah pemeriksaan awal MRI, Jack akan kembali menjalani MRI.

Saat ini, pemain berusia 19 tahun itu harus istirahat dan terapi.

"Namun, kami juga berkoordinasi dengan dokter ortopedi, apakah harus operasi atau tidak," ujar Dicky.

Jack tampak sabar menghadapi cederanya itu, karena merupakan risiko seorang pesepak bola profesional.

Jack hanya berharap segera sembuh agar bisa kembali bergabung bersama Timnas U-19 Indonesia.

"Tentu saya sedih karena tidak bisa menjalani latihan bersama teman-teman Timnas U-19," ungkap Jack.

Baca Juga: Media Vietnam Nilai Gebrakan Shin Tae-yong untuk Hentikan Dominasi Tim Naga Emas 2021

"Namun, saya harus tetap bersemangat, melakukan proses terapi penyembuhan dengan baik dan berharap cedera saya cepat sembuh," tutur Jack.

Apa itu cedera ACL?

Menurut MayoClinic.org, cedera ACL adalah kerusakan atau robekan pada ligamen (jaringan) lutut anterior.

Ligamen lutut anterior merupakan ligamen yang menghubungkan tulang paha bagian bawah dengan tulang kering untuk menjaga kestabilan lutut.

Pemain sepak bola paling sering mengalami cedera ACL.

Jika dibandingkan dengan cedera lutut lain, cedera ligamen lutut anterior paling sering terjadi.

Ligamen lutut anterior bisa robek ketika kaki melakukan perubahan gerakan secara tiba-tiba, misalnya berhenti mendadak, atau saat lutut dan kaki terbentur benda keras secara tiba-tiba.

Ada 4 tingkat kerusakan ligamen anterior, dari ringan (tingkat 1), sedang (tingkat 2), berat (tingkat 3), dan sangat berat (avulsi).

Baca Juga: Saingi Timnas Indonesia, Malaysia Lakukan Naturalisasi Besar-besaran

Pada tingkat 3, ligamen lutut anterior rusak berat dan robek seluruhnya, penderitanya merasakan lutut yang benar-benar tak stabil.

Pada tingkat avulsi, ligamen lutut anterior tertarik dan terlepas dari salah satu tulang yang mengapitnya, baik tulang paha maupun tulang kering.

Selain obat-obatan, korban cedera ACL biasanya akan menjalani fisioterapi terlebih dahulu.

Jika tak ada perbaikan fungsi lutut dalam 5 bulan, maka operasi dilakukan.

Secara umum, jika sudah dioperasi dan menjalani rehabilitasi, maka baru dapat kembali berolahraga secara normal dalam waktu 1 tahun.

Comeback Seusai ACL

Pesepak bola yang cedera ACL parah biasanya harus istirahat 6-12 bulan.

Berdasarkan studi tahun 2012 terhadap pesepak bola elite Eropa di American Journal of Sports Medicine, 72 persen kembali bermain seusai operasi ACL.

Dikutip dari PhysioRoom.com, dari pemain yang kembali beraksi itu, waktu yang dijalani rata-rata 12,2 bulan setelah operasi.

Baca Juga: Arsenal Punya Rencana Darurat Jika Terdegradasi dari Liga Inggris

Sebanyak 85 persen pemain seusai operasi ACL itu tetap bisa tampil sama seperti sebelumnya, bahkan dengan level lebih tinggi.

Sebagaimana dikutip SuperBall.id dari GiveMeSport.com, banyak pemain kelas dunia yang bisa kembali tampil (comeback) setelah operasi ACL dengan lebih baik.

Bek tengah Liverpool Virgil van Dijk, misalnya, terkenal ACL tingkat 3, tapi kini sudah kembali ke level permainannya.

Legenda Manchester United Roy Keane cedera ACL saat coba menekel Alf-Inge Haaland dari Leeds United.

Akibatnya, Man United kehilangan gelandang berpengaruh itu sepanjang musim 1997-1998.

Tanpa Keane, Man United terpaksa merelakan gelar Liga Inggris ke Arsenal.

Namun, gelandang agresif dari Irlandia itu kembali memenangi beberapa trofi bersama Setan Merah, termasuk treble pada 1998-1999.

Striker asal Kolombia Radamel Falcao juga cedera ACL saat membela Monaco pada Januari 2012.

Akibatnya, Falcao absen di Piala Dunia dan harus berjuang keras saat dipinjamkan ke Man United dan Chelsea.

Baca Juga: Liverpool Bidik Gelandang Brighton sebagai Calon Pengganti Wijnaldum

Tapi, itu bukan akhir seorang El Tigre sebagai fantastic finisher.

Saat kembali ke Monaco, Falcao sukses menggondol gelar Liga Prancis 2016-2017 dengan 21 gol dalam 29 penampilan.

Dia melanjutkannya dengan banyak gol sebelum bergabung ke Galatasaray tahun 2019.

Masih banyak pemain kelas dunia lain yang bisa comeback dengan lebih baik seusai cedera ACL, seperti Zlatan Ibrahimovic, Alan Shearer, Marco Reus, Roberto Baggio, Ruud van Nistelrooy, Alessandro Del Piero, dan Xavi.

Jadi, cedera parah ACL memang bisa mengerikan, tapi juga bisa pulih dengan permainan level lebih tinggi.

Jika Jack Brown terpaksa absen panjang, dia bisa kehilangan Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 2021.

Namun, belum tentu juga Jack harus absen sepanjang itu, bergantung pada kondisi cedera sesungguhnya dan hasil pemeriksaan lanjutan.

Semoga Jack lekas sembuh.


Editor : Taufik Batubara
Sumber : PSSI.org, Givemesport.com, MayoClinic.org

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X