Pasalnya, pelatih baru PSG, Mauricio Pochettino adalah sosok yang lebih fleksibel dan bisa memberikannya jatah cuti untuk merayakan ulang tahun bersama sang adik.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Menuju Korea Selatan, Rekomendasi Shin Tae-yong?
"Ketika saatnya tiba, kita akan lihat. Penting untuk menjadi sangat ahli dalam taktik, tetapi manajemen itu fundamental," tutur Pochettino.
"Ketika saya mulai melatih, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya akan sangat tegas, tidak fleksibel, dan tidak akan membiarkan siapapun pergi," lanjutnya.
Namun ketika akhirnya menjadi pelatih, Pochettino sabar bahwa kekeras kepalaan tidak akan membuahkan apapun.
Baca Juga: Manchester United di Puncak Klasemen, Wayne Rooney Prediksi Juara Liga Inggris
"Tapi setelah 12 tahun, saya menyadari bahwa saya lebih fleksibel setiap saat dan saya suka menegosiasikan segalanya. Saat ini, generasi baru suka memberikan pendapat, didengarkan. Diskusi harus didahulukan," ucapnya.
"idak ada yang dimenangkan dengan memaksakan sesuatu. Anda harus berdiskusi, bernegosiasi," pungkasnya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Give Me Sport |
Komentar