SUPERBALL.ID - Tepat setahun yang lalu, Bruno Fernandes didatangkan oleh Manchester United dari klub Liga Portugal, Sporting Lisbon.
Fernandes didatangkan dengan mahar sekitar 46 juta poundsterling pada bursa transfer musim dingin 2020.
Pemain berkewarganegaraan Portugal itu didatangkan setelah Manchester United dihujani kritik.
Ketika itu, klub berjuluk Setan Merah hanya memperoleh satu kemenangan dari 4 pertandingan di Liga Inggris pada Januari 2020.
Keputusan sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer, mendatangkan Fernandes terbukti tepat.
Baca Juga: Pasca Insiden Rasisme, Solskjaer Inginkan Regulasi Medsos yang Ketat
Semenjak Fernandes bergabung, Manchester United tidak mencatatkan satupun kekalahan di Liga Inggris musim 2019/2020.
Fernandes mencatatkan debutnya bersama Manchester United ketika melawan Wolverhampton pada 1 Februari 2020.
Pemain berusia 26 tahun itu telah bermain sebanyak 52 pertandingan di semua kompetisi bersama Manchester United.
Dalam 52 pertandingan tersebut, Fernandes mencetak 28 gol dan 17 asis.
Torehan tersebut mencatatkan nama Fernandes sebagai pemain Liga Inggris dengan keterlibatan gol terbanyak sejak 1 Februari 2020.
Baca Juga: Luke Shaw Yakin Manchester United Bisa Raih Treble Musim Ini
Fernandes terhitung telah mencatatkan keterlibatannya dalam 45 gol.
Dilansir Superball.id dari Sky Sports, catatan tersebut bahkan mengungguli Harry Kane maupun Mohamed Salah.
Dalam setahun ini, Fernandes sudah empat kali mendapatkan gelar pemain terbaik bulanan Liga Inggris.
Posisi Manchester United pun terangkat setelah adanya kontribusi dari Fernandes.
Klub yang bermarkas di Stadion Old Trafford, Manchester, itu sebelumnya hanya memiliki rata-rata poin sebesar 1,4 poin per pertandingan pada paruh pertama musim 2019/2020.
Baca Juga: Tiga Keputusan Penting Klopp yang Antar Liverpool Kalahkan Tottenham
Semenjak kedatangannya, rata-rata poin Manchester United melonjak drastis menjadi 2,14 poin per pertandingan.
Kontribusinya bahkan membuat mantan pemain Manchester United, Paul Ince, membandingkannya dengan sosok Eric Cantona.
Menurutnya, kedatangan Cantona pada 1992 juga sangat mengubah permainan Manchester United.
Ince melihat Cantona sebagai sebuah bagian puzzle yang hilang.
Baca Juga: Thomas Tuchel Tidak Gentar dengan Kebiasaan Roman Abramovich
"Saya rasa itu juga yang dilakukan oleh Fernandes," ungkap Ince sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Sky Sports.
Akan tetapi, besarnya kontribusi Fernandes justru memunculkan kritikan tersendiri bagi Manchester United.
Mantan pemain Manchester United sekaligus komentator, Gary Neville, mengkritik ketergantungan tim terhadap Fernandes.
"Setiap kali ia (Fernandes) tidak bermain, akan ada masalah," ujar Neville kepada Sky Sports.
Baca Juga: Arsenal Vs Manchester United - Ole Gunnar Solskjaer Komentari Kepindahan Odegaard
Lihat postingan ini di Instagram
| Editor | : | Ragil Darmawan |
| Sumber | : | Sky Sports |
Komentar