SUPERBALL.ID - Egy Maulana Vikri dan Luqman Hakim Shamsudin tak cuma sama-sama berkarier di klub Eropa, tapi ternyata juga memiliki kesamaan kasus.
Keduanya sama-sama dari Asia Tenggara, Egy membawa nama besar Indonesia, Luqman berbendera Malaysia.
Egy memperkuat Lechia Gdansk, yang tampil di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Polandia, Ekstraklasa.
Sedangkan Luqman membela KV Kortrijk, klub kasta tertinggi Liga Belgia, Jupiler Pro League.
Egy lebih dulu berkarier di Eropa, tepatnya sejak 11 Maret 2018 dengan kontrak 3 tahun.
Baca Juga: Posisi Egy Maulana Vikri Usai Rekan-rekannya Tinggalkan Lechia Gdansk
Alumni SKO Ragunan itu mencetak debutnya di tim utama Lechia pada 22 Desember 2018 sebagai cadangan melawan Gornik Zabrze dalam usia 18 tahun.
Meski bermain 8 menit, Egy sangat puas karena ikut membawa Lechia menang telak 4-0.
Sementara Luqman bergabung ke Kortrijk sejak 6 Agustus 2020 dengan kontrak 5 tahun.
Pada 24 Oktober 2020, striker berusia 18 tahun itu mencetak debut kontra Anderlecht sebagai cadangan.
Tampil dalam 16 menit terakhir, dia tak mampu mencegah Kortrijk kalah 1-3.
Setelah laga itu, Luqman tak pernah lagi tampil di musim perdananya ini hingga 15 laga terakhir.
Baca Juga: Alasan Pelatih Lechia Gdansk Tak Mainkan Egy Ketika Hadapi Jagiellonia
Sedangkan Egy kini sudah memasuki musim ketiga di Lechia dan tampil total 8 kali dengan durasi 118 menit di Ekstraklasa Liga Polandia.
Saat tiba pertama kali di Lechia, Egy langsung diberikan jersi nomor 10.
Harapannya, Egy bisa menjadi pemain yang berperan kunci dalam permainan Lechia.
Akan tetapi, saat akan memasuki musim 2020-2021 Agustus lalu, terjadi perubahan nomor punggung.
Mayoritas pemain Lechia tetap memakai nomor lama, tapi 6 lainnya berubah.
Egy termasuk yang terkena perubahan nomor jersi atau punggung itu.
Baca Juga: Nasib Egy Seusai Pelatih Salah Pilih Pemain, Lechia Gdansk Memalukan
Seiring dengan kedatangan Kacper Urbanski, nomor 10 Egy itu beralih pemilik.
Urbanski yang awalnya diberi nomor 32, mengambil alih jersi 10.
Egy kemudian harus rela menerima nomor 32 dari gelandang serang berusia 16 tahun itu.
Pada 2 Februari 2021, Urbanski resmi pindah ke Bologna, sehingga jersi nomor 10 itu kini tanpa pemilik.
"Kasus" Egy itu rupanya juga terjadi pada Luqman.
Bintang muda sensasional Malaysia itu terpaksa menyerahkan jersi 9 kepada Teddy Chevalier, yang kembali memperkuat Kortrijk tahun 2021.
Baca Juga: Polri Beri Lampu Hijau untuk Kompetisi Sepak Bola Indonesia
Luqman tak berkutik ketika Chevalier meminta nomor 9.
Ternyata, jersi 9 itu merupakan nomor keramat striker berusia 33 tahun tersebut saat pertama kali membela Kortrijk.
Pemain asal Prancis itu pertama kali memperkuat Kortrijk musim 2013-2015.
Setelah melanglang-buana ke 3 klub lain, dia kembali Kortrijk.
Chevalier sempat ke Valenciennes di Prancis tahun 2019 hingga awal 2021, lalu kembali lagi ke Kortrijk.
Luqman akhirnya memakai no punggung 99.
Baca Juga: Pelatih Southampton Akui Menderita Usai Dibantai Manchester United
Dia mengaku tak peduli nomor punggung berapa yang dipakainya.
Perubahan nomor punggung itu juga tak menimbulkan masalah baginya dan tak melibatkan manajemen klub.
“Ada perubahan (nomor punggung) dengan Teddy Chevalier, legenda KV Kortrijk. Bukan manajemen klub yang mengubahnya, melainkan kami sendiri sepakat untuk membuat keputusan ini," ucap Luqman, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Berita Harian Malaysia.
Luqman rela memberikan nomor itu karena merasa kemampuannya jauh di bawah Chevalier.
Baca Juga: Empat Keputusan Solskjaer Bawa Manchester United Bantai Southampton
“Saya juga tak bermain bagus, jadi apa salahnya saya menghormatinya karena dia sudah lama bersama KV Kortrijk, selain sebagai pencetak gol terbanyak. Jadi, saya menghormatinya," ungkap Luqman.
Menurut Luqman, Chevalier juga meminta izin kepadanya untuk memakai nomor 9, karena sudah menjadi angka keramatnya di Kortrijk.
"Saya masih muda, berapa pun nomor yang saya gunakan tak masalah."
"Hanya segelintir warga Malaysia yang membuat masalah sampai ada yang bertanya di akun medsos Kortrijk," kata Luqman.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar