SUPERBALL.ID - Cristiano Ronaldo menjadi pusat kemarahan banyak orang saat Juventus tersingkir dari Liga Champions.
Dalam duel babak 16 besar Liga Champions kontra FC Porto di Stadion Allianz, Turin, Rabu (10/3/2021) dini hari WIB, Juventus menang 3-2 seusai perpanjangan waktu.
Namun, dengan agregat 4-4, Juventus tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions karena kalah gol tandang.
Baca Juga: Juventus Tersingkir dari Liga Champions Karena Satu Kesalahan Ronaldo Ini
Ronaldo kemudian disalahkan karena aksinya saat menjadi pagar betis untuk menghalangi tendangan bebas (free-kick) pemain Porto Sergio Oliveira.
Bintang asal Portugal itu terlihat melompat seperti ketakutan dan membuat tendangan bebas Oliveira bergulir bebas di bawah kakinya.
Kesalahan itu membuat kiper Juventus, Wojciech Szczesny, terkecoh dan gagal melakukan penyelamatan, sehingga menjadi gol kedua Porto.
Beberapa pemain top dan pelatih mengkritik Ronaldo dan menjadikannya pusat kegagalan Juventus di Liga Champions.
Pesepak bola Inggris, Jamie O’Hara, yang menyaksikan pertandingan itu yakin bahwa Pelatih Juventus Andrea Pirlo pasti marah besar dengan apa yang terjadi.
“Pirlo akan marah, Ronaldo berbalik sepenuhnya,” kata O'Hara, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari TalkSport.
“Ini (bola) melewati kakinya sepenuhnya dan membuat Szczesny tidak memiliki kesempatan.”
Baca Juga: Rekap Perbandingan Gol Messi dan Ronaldo dalam 12 Musim Terakhir
“Anda tidak ingin melihatnya dari pemain top, tidak pada saat-saat itu.”
“Kita pasti mengandalkan pagar betis untuk momen seperti itu,” tambahnya.
Selain O’Hara, mantan pelatih Juventus Fabio Capello turut bereaksi terhadap aksi yang dibuat Ronaldo.
Dilansir dari Daily Mail, Capello bahkan disebut sebagai sosok yang memberikan kritik paling keras terhadao pemain berusia 36 tahun itu.
Baca Juga: Buffon Ungkap Alasannya Tidak Kunjung Pensiun hingga Usia 43 Tahun
"Itu adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan," tegas Capello, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Daily Mail.
“Di zaman saya, ketika memilih pemain sebagai pagar betis, mereka tidak boleh orang-orang yang takut pada bola.”
“Dia (Ronaldo) takut pada bola dan melompat menjauh darinya, membalikkan punggungnya, itu tidak bisa dimaafkan,” jelas Capello.
Selain itu, Rio Ferdinand dan Robbie Savage ikut "mengkriminalisasi" Ronaldo karena aksi ketakutannya saat menjadi pagar betis.
“Ketiganya (pagar betis) salah, berbalik dan melompat menjauh,” kata Ferdinand kepada BT Sport.
"Semuanya adalah kesalahan,” tambah mantan pemain Manchester United tersebut.
Baca Juga: Musabab Tendangan Cristiano Ronaldo Tidak Berbahaya Lagi
Sementara Savage tidak mempercayai apa yang dilihatnya dari mantan penyerang Real Madrid tersebut.
“Lihat pagar betisnya! Mereka melompat dan menembus kaki Ronaldo yang membelakangi bola!” ujar Savage geram saat menjadi komentator untuk laga tersebut.
Mantan bintang Inggris Gary Lineker juga ikut menyalahkan Ronaldo sebagai biang kekalahan Juventus.
Pirlo sendiri telah bereaksi atas kesalahan para pemain yang menjadi pagar betis terhadap tendangan bebas Oliveira saat itu.
Ia sadar bahwa ketiga pemainnya melakukan kesalahan dan tidak pantas mendapatkan pembelaan.
Pirlo merasa ketiga pemain tersebut menganggap bahwa tendangan bebas bukanlah sesuatu yang berbahaya.
Baca Juga: Satu Syarat agar Cristiano Ronaldo Tidak Dinilai Gagal di Juventus
“Kami memilih pemain untuk menjadi pagar betis,” kata Pirlo, seperti dikutip dari Daily Mail.
“Tidak pernah terjadi sebelumnya bahwa mereka berbalik, mungkin mereka kurang awas, sehingga tidak merasakan bahayanya. “
“Itu adalah kesalahan, biasanya tidak terjadi, para pemain tidak merasa itu situasi berbahaya dan akhirnya kebobolan,” imbuh Pirlo.
Ini merupakan musim mengecewakan bagi Juventus yang menempatkan harapan penuh pada Liga Champions setelah tampil kurang maksimal di Liga Italia.
Baca Juga: Momen Langka Kembali Muncul di Liga Champions Setelah Tujuh Tahun
Tim berjuluk Nyonya Tua itu kini berjarak 10 poin dari pemuncak klasemen sementara Liga Italia Inter Milan dan membuat mereka berharap bisa meraih trofi di ajang lain, termasuk Liga Champions.
Namun, mimpi itu telah sirna karena kesalahan tak terduga dari pemain yang didatangkan sangat mahal untuk menjadi pahlawan bagi klub di ajang Eropa.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Dailymail.co.uk, TalkSport.com |
Komentar