Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

BWF Minta Maaf ke Presiden Jokowi dan Kemenpora, Marcus Gideon: Tidak Segampang Itu!

By Muhammad Respati Harun - Senin, 22 Maret 2021 | 23:03 WIB
Marcus Fernaldi Gideon (kiri) dan Greysia Polii (kanan) tengah memberikan keterangan kepada awak media di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 22 Maret 2021.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Marcus Fernaldi Gideon (kiri) dan Greysia Polii (kanan) tengah memberikan keterangan kepada awak media di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 22 Maret 2021.

SUPERBALL.ID - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.

Surat permintaan maaf itu diunggah oleh Kemenpora melalui akun Instagram-nya pada Senin (22/3/2021).

Surat itu dibuat langsung oleh Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer, setelah terjadinya kekacauan dalam penyelenggaraan All England 2021.

Melalui surat yang ditandatanganinya, Hoyer mengaku bersalah atas kejadian tersebut.

"Kami telah mengambil insiden itu sebagai pelajaran serius untuk ke depannya," tulis Hoyer melalui suratnya.

Baca Juga: Bukan Lechia, Egy Maulana Vikri Unggah Foto Kenakan Seragam Lain, Ada Apa?

Dalam All England 2021, BWF dan pihak penyelenggara mengusir Tim Bulu Tangkis Indonesia.

Keputusan tersebut dibuat karena otoritas kesehatan Inggris, NHS, menemukan adanya satu penumpang positif Covid-19 yang satu pesawat dengan Tim Indonesia.

Hal tersebut membuat NHS memerintahkan Tim Indonesia untuk mengisolasi mandiri selama 10 hari.

Perintah tersebut mengejutkan karena Tim Indonesia sebenarnya sudah dites dan seluruh pemain serta staf dinyatakan negatif Covid-19.

Perintah isolasi selama 10 hari itu dirasa terlalu lama untuk kompetisi All England 2021 yang hanya diadakan selama empat hari.

Baca Juga: Klasemen Grup B Piala Menpora 2021 - PSM dan Bhayangkara Solo FC Boyong Tiga Poin

Hal itulah yang kemudian membuat BWF dan pihak penyelenggara langsung memutuskan untuk mengusir Indonesia dari ajang bulu tangkis tertua itu.

Tim Indonesia sendiri baru tiba di Jakarta pada Senin (22/3/2021).

Setibanya di Tanah Air, Tim Bulu Tangkis Indonesia mengadakan konferensi pers mengenai pengusirannya di ajang All England 2021.

Salah satu pebulu tangkis terbaik Indonesia dan dunia, Marcus Gideon, angkat bicara soal permintaan maaf yang dibuat oleh BWF.

Dalam konferensi pers, Marcus meminta BWF untuk memperjelas masalah ini.

Baca Juga: All England 2021 Membosankan Tanpa Indonesia, Dikuasai Satu Negara

Pebulu tangkis berusia 30 tahun itu merasa khawatir BWF akan bersikap lepas tangan ke depannya.

Tandem Kevin Sanjaya itu menilai bahwa sikap BWF cenderung menggampangkan permasalahan tersebut.

Marcus juga meminta adanya pertanggungjawaban dari BWF atas permasalahan yang dialami oleh Tim Indonesia.

"Tidak segampang itu bilang meminta maaf," tegas Marcus.

Baca Juga: Michael Essien Sebut Jose Mourinho sebagai Sosok Inspirasi

Selain Marcus, Greysia Polii mengaku dirinya sebenarnya menghormati kebijakan yang diterapkan oleh NHS.

Namun, Greysia menilai BWF harus mendiskusikan terlebih dahulu keputusannya mengusir Tim Indonesia dari All England.

Pebulu tangkis berusia 33 tahun itu juga menganggap bahwa BWF harus bisa menjadi penengah yang baik.

"Menurut saya, BWF harus lebih bijak dan memberi kejelasan," ujar Greysia.

Baca Juga: Massimiliano Allegri Ungkap Dirinya Pernah Diajak Gabung Real Madrid

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ragil Darmawan
Sumber : SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X