Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Penurunan Kualitas Permainan Dianggap Terjadi di Piala Menpora 2021

By Imadudin Adam - Sabtu, 1 Mei 2021 | 10:25 WIB
Wander Luiz dalam laga Persija vs Persib pada final leg pertama Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (22/4/2021).
SUCI RAHAYU/KOMPAS.COM
Wander Luiz dalam laga Persija vs Persib pada final leg pertama Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (22/4/2021).

SUPERBALL.ID - Performa para pemain di Piala Menpora 2021 dianggap mengalami penurunan oleh pelatih asal Brasil, Jaino Matos.

Menurutnya, secara keseluruhan, para pemain di turnamen ini mengalami penurunan drastis dari sisi kualitas.

"Dari semua pertandingan yang saya tonton, jelas sekali terlihat penurunan drastis kualitas permainan,” ujar Jaino Matos dikutip dari Kompas.com.

Pelatih yang ikut merintis Diklat Persib Bandung itu mengatakan ada lebih dari satu faktor yang mempengaruhi penurunan performa ini.

Baca Juga: Jika Fans Susah Diatur, Persija Jakarta Ancam Mundur dari Liga 1

Faktor yang paling utama adalah vakumnya kompetisi 2020 selama satu tahun terakhir membuat performa tim kembali ke titik terendah.

Selain itu tim juga gagal memaksimalkan potensinya sendiri akibat dari SDM dan prasarana yang menyertainya.

“Apakah pelatih tahu porsi latihan setiap pemain? Setiap pemain punya ‘kepribadian’ stimulus dan porsi berbeda-beda. Materi latihannya juga berbeda-beda,” ujar mantan pelatih Persiba Balikpapan tersebut.

Baca Juga: Langsung Depak Eks PSV Setelah Piala Menpora 2021, Ini Alasan Pelatih Persib

“Satu lagi, apakah pemain latihan sungguh-sungguh? Itu tidak bisa dijawab tanpa GPS (alat ukur mobilitas pemain di dalam lapangan), dibantu dengan ahli yang bisa membaca dan kemudian dijadikan bahan untuk materi latihan,” imbuhnya.

Belum lagi menurutnya ada jeda cukup jauh antara Piala Menpora 2021 yang selesai pada 25 April 2021 dengan dimulainya Liga 1 yang direncanakan pada Juni 2021.

Baca Juga: Jan Oblak Beri Kode Serius, Bakal Berlabuh ke Liga Inggris?

Mantan staff pelatih Timnas Singapura tersebut melanjutkan, secara keilmuan, waktu 20 hari saja cukup untuk meningkatkan kondisi pemain secara signifikan.

Tapi hal ini bisa dicapai jika pelatih dan pemain sungguh-sungguh melakukannya.

Untuk mewujudkannya, semua klub harus punya staf yang memiliki wawasan soal sport science dan perkembangannya.

“Makanya sangat dibutuhkan departmen sports science di tubuh klub. Demi menjaga kepentingan klub, minimal pemain seharusnya berlatih dan bermain dengan dedikasi 100 persen, sedangkan kenyataannya tidak sesuai ekspektasi,” tutur Jaino.

“Saya harap yang disampaikan ini bisa menjadi stimulus untuk memikirkan manajemen sepak bola. Selama ini orientasi klub hanya menang-menang-menang, beli pemain hebat. Kalau pola latihan dan kesungguhan tidak ada ya percuma,” pungkasnya. (Suci Rahayu)

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Imadudin Adam
Sumber : Kompas.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X