SUPERBALL.ID - Chelsea ternyata mempunyai trik aneh yang terbukti ampuh untuk meraih kesuksesan di kancah Eropa terutama di Liga Champions.
Chelsea baru saja memastikan diri melaju ke partai final Liga Champions musim 2020/2021.
Kepastian itu mereka peroleh setelah menyingkirkan Real Madrid di babak semifinal dengan skor agregat 3-1.
Di laga puncak, The Blues menciptakan pertandingan sesama wakil Inggris kontra Manchester City.
Baca Juga: Bikin Fans Real Madrid Sakit Hati, Eden Hazard Minta Maaf
Tak banyak yang menyadari bahwa ada trik aneh di balik setiap kesuksesan The Blues mencapai final Liga Champions.
Kepercayaan di sepak bola telah menyatakan bahwa pergantian pelatih di tengah musim bisa berakibat buruk pada tim.
Kebanyakan tim pun sering menunggu hingga akhir musim untuk melakukan pergantian pelatih demi menjaga kestabilan.
Akan tetapi, anggapan tersebut kemudian dipatahkan oleh Chelsea, sebagaimana dilansir SuperBall.id dari Mundo Deportivo.
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, sejak lama telah dikenal sebagai sosok yang gemar gonta-ganti pelatih.
Baca Juga: Man City Vs Chelsea di Final Liga Champions, Tuchel Peringatkan Guardiola
Di pertengahan musim ini, ia memutuskan untuk mendepak legenda klub, Frank Lampard, dari kursi pelatih.
Chelsea kemudian menunjuk mantan juru taktik Paris Saint-Germain, Thomas Tuchel, sebagai pengganti Lampard.
Keputusan Abramovich pun membuahkan hasil setelah Tuchel mampu mengangkat performa Chelsea.
Selain mengantarkan Chelsea ke babak final Liga Champions, Tuchel juga mampu memperbaiki peringkat tim di Liga Inggris.
Chelsea pun membuktikan bahwa mereka mampu meraih sukses dengan melakukan pergantian pelatih di pertengahan musim.
Baca Juga: Antonio Conte Sambut Hangat Kedatangan Jose Mourinho di Liga Italia
Bukan hanya di musim ini, klub asal London itu bahkan telah membuktikan hal tersebut beberapa kali di masa lalu.
Keampuhan pergantian pelatih bagi di tengah musim pernah dibuktikan Chelsea pada musim 2007/2008.
Kala itu, Mourinho dipecat karena hasil buruk dan digantikan oleh nama yang cukup asing saat itu, Avram Grant.
Namun, di tengah ekspektasi yang tidak begitu tinggi, Grant sukses membawa Chelsea ke final Liga Champions musim tersebut.
Sayangnya, mereka harus kalah secara menyakitkan di laga puncak dari Manchester United.
Sepuluh tahun sebelumnya, Gianluca Vialli menggantikan Ruud Gullit dari kursi pelatih di tengah musim.
Baca Juga: Jose Mourinho Minta Roma Jadikan Bintang Man United sebagai Rekrutan Pertamanya
Pelatih asal Italia itu juga berhasil mengantarkan Chelsea menjuarai Piala Super Eropa ketika itu.
Hal yang sama kemudian kembali terulang pada musim 2011/2012 ketika Roberto Di Matteo menggantikan Andre Villas-Boas.
Pada akhir musim, Di Matteo sukses memenangkan gelar Liga Champions yang pertama dan satu-satunya bagi Chelsea sejauh ini.
Akan tetapi, masa kerja Di Matteo hanya berlangsung singkat setelah ia digantikan Rafa Benitez di pertengahan musim berikutnya.
Seakan ingin melanjutkan tradisi yang sudah ada, Benitez kemudian sukses meraih trofi Liga Europa pada musim tersebut.
Baca Juga: Final Liga Champions Sajikan Laga All English, Thomas Tuchel Percaya Diri
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar