Melalui pernyataan bersama, ketiga klub telah mengecam UEFA dengan mengatakan tekanan dan ancaman mereka tidak bisa diterima.
Baca Juga: Tragedi Gol Hantu Kontra Juventus di Masa Lalu Ubah Sejarah AC Milan
Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Presiden UEFA, Aleksander Ceferin bersumpah akan memberi hukuman berat kepada ketiga klub.
"Klub pendiri telah menderita, dan terus menderita, mengalami tekanan, ancaman, dan pelanggaran pihak ketiga (UEFA) tidak dapat diterima agar meninggalkan proyek karena itu berhenti dari hak dan kewajiban mereka untuk memberikan solusi bagi ekosistem sepak bola melalui proposal konkret dan konstruktif dialog," bunyi pernyataan tersebut sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Independent.
Lebih lanjut, ketiga klub kemudian memerintahkan FIFA dan UEFA untuk tidak ikut campur atau pun menghalangi gagasan mereka.
Baca Juga: Barcelona Vs Atletico Madrid - Lionel Messi Jadi Momok Bagi Jan Oblak
"Ini tidak dapat ditoleransi di bawah supremasi hukum dan pengadilan telah memutuskan untuk mendukung proposal ESL, memerintahkan FIFA dan UEFA, baik secara langsung atau melalui badan afiliasinya, untuk menahan diri dari mengambil tindakan apa pun yang dapat menghalangi inisiatif ini dengan cara apa pun sementara proses pengadilan sedang ditunda."
"Kami tegaskan kembali kepada FIFA, UEFA dan semua pemangku kepentingan sepak bola, seperti yang telah kami lakukan pada beberapa kesempatan sejak pengumuman ESL, komitmen dan kemauan teguh kami untuk berdiskusi, dengan hormat dan tanpa tekanan yang tidak dapat ditolerir dan sesuai dengan aturan hukum, adalah solusi paling tepat untuk keberlangsungan seluruh keluarga sepak bola," lanjut pernyataan tersebut.
Dengan sikap yang ditunjukkan oleh ketiga klub tersebut, besar kemungkinan mereka akan menghadapi sanksi yang lebih berat lagi.
Baca Juga: Juergen Klopp Tanggapi Keluhan Solskjaer soal Padatnya Jadwal Man United
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Independent.co.uk |
Komentar