SUPERBALL.ID - Kritik dari legenda Prancis, Jerome Rothen, kepada Kylian Mbappe benar-benar terbukti usai Les Bleus tersingkir dari Euro 2020.
Hasil mengejutkan kembali terjadi babak 16 besar Euro 2020 ketika juara Piala Dunia 2018 harus tersingkir.
Menghadapi Swiss di Stadion National Arena, Bucharest, Rumania, Senin (28/6/2021) dini hari WIB, Prancis takluk dari Swiss.
Pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 3-3 hingga akhir babak tambahan.
Baca Juga: Bersinar di Piala Dunia, Kylian Mbappe Malah Jadi Biang Kerok di EURO 2020
Tiga gol Prancis dicetak oleh Karim Benzema pada menit ke-57 dan menit ke-59, serta satu gol dari Paul Pogba di menit ke-75.
Adapun tiga gol bagi Swiss dicetak oleh Haris Seferovic di menit ke-15 dan menit ke-81, serta Mario Gavranovic di menit ke-90.
Mbappe menjadi biang kerok kekalahan Prancis di laga ini setelah gagal mencetak gol di babak adu penalti.
Mbappe turun sebagai eksekutor kelima bagi Les Bleus dan menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol.
Tendangan penalti bintang Paris-Saint Germain itu berhasil ditepis oleh penjaga gawang Swiss, Yann Sommer.
Baca Juga: Tiga Kekhawatiran Man United Usai Portugal Tersingkir dari Euro 2020
Alhasil, Prancis tersingkir setelah hanya memenangkan satu dari empat pertandingan sepanjang Euro 2020.
Tidak hanya gagal mengeksekusi penalti, Mbappe juga gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran dari enam percobaan.
Tidak ada pemain di Euro 2020 yang menghasilkan tembakan sebanyak itu dengan tidak ada satu pun yang menuju target.
6 - Kylian Mbappé vs Switzerland????????:
6 shots, 0 on target - no player had more shots with none on target in an #EURO2020 game.
8 duels, 2 won.
5 crosses, 0 successful.
Squandered. #FRASUI pic.twitter.com/rjARF6z1cL
— OptaJean (@OptaJean) June 28, 2021
Semua itu nampaknya menunjukkan bahwa kritik Jerome Rothen kepada Mbappe benar-benar terbukti.
Sebelumnya, Rothen pernah menyebut striker pengagum Cristiano Ronaldo itu akan membuat masalah bagi Prancis.
Baca Juga: Selalu Akurat, Kini Gajah Yashoda Ramal Hasil Inggris Vs Jerman di 16 Besar Euro 2020
Hal itu menyusul penampilan buruk Mbappe di babak penyisihan grup hingga gagal mencetak satu pun gol.
Menurut Rothen, ego besar seorang anak muda yang selalu merasa benar dan hebat menjadi salah satu penyebabnya.
Sebagai contoh, Mbappe pernah terlibat perselisihan dengan Olivier Giroud jelang bergulirnya Euro 2020.
Selain itu, Mbappe juga mendesak untuk mengambil bola mati daripada Antoine Griezmann atau Paul Pogba.
"Bahwa dia adalah pemimpin di lapangan, tidak masalah, bahwa egonya meluas ke luar lapangan juga, itu mengganggu saya," tegas Rothen.
Baca Juga: Belanda Gugur, Kritik Jose Mourinho kepada Frank de Boer Terbukti Benar?
"Saya juga ingat ada Griezmann dan Pogba, itu sudah dua orang dengan kaki kanan dan kiri, jadi apa yang dia lakukan di sana?"
Rothen menambahkan, "Apakah Mbappe sadar bahwa dia tidak memiliki kelas dibanding beberapa pemain lain di tim terhadap bola mati?"
“Mungkin dia mencetak gol saat latihan, tapi saya menonton semua pertandingan Mbappe, apakah Anda ingat tendangan bebas yang luar biasa? Dari 25 meter?"
"Saya pikir Deschamps tidak bisa lagi mengelola atau mengaturnya, itu bermasalah," kata Rothen, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Daily Mail.
"Bahkan mengejutkan bahwa dia (Deschamps) membiarkan Mbappe melakukan begitu banyak hal."
Baca Juga: Video - Ban Kapten Jadi Pelampiasan Cristiano Ronaldo Usai Portugal Habis di Euro 2020
"Itu bisa dilihat dari penampilannya di lapangan, hari ini kita tidak bisa mengatakan bahwa Mbappe telah sukses di Euro," tegasnya.
Kendati demikian, kapten Hugo Lloris menolak menyalahkan Mbappe atas kekalahan Prancis dari Swiss.
"Kami menang bersama, kami kalah bersama," kata Lloris dikutip SuperBall.id dari Daily Mail.
"Kami semua bertanggung jawab karena tersingkir pada tahap kompetisi ini, tidak ada jari yang menunjuk."
"Kami harus berurusan dengan cedera, tetapi kami tidak punya hak untuk membuat alasan."
Baca Juga: Belanda Angkat Koper dari Euro 2020, De Ligt Akui Kesalahan Bodohnya
"Kami memberikan segalanya, kami meninggalkan semuanya di lapangan, tapi kami tidak memiliki keberuntungan."
"Kami sekarang perlu mengelola rasa sakit, saat kedudukan 3-1, kami seharusnya bisa menutup pertandingan," tambahnya.
Senada dengan Lloris, pelatih Didier Deschmaps mengatakan, "Tidak ada yang bisa kesal dengannya."
"Ketika Anda mengambil tanggung jawab, itu bisa terjadi, dia jelas sangat terpengaruh oleh tanggung jawab itu."
Mbappe sendiri telah menuliskan permintaan maaf kepada para fans melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Baca Juga: Jerman Diterpa Kabar Tak Sedap Jelang Lawan Inggris di 16 Besar Euro 2020
"Sangat sulit untuk membalik halaman, kesedihan yang luar biasa setelah eliminasi ini, kami tidak dapat mencapai tujuan kami."
"Saya minta maaf atas hukuman ini, saya ingin membantu tim tetapi saya gagal."
"Menemukan tidur akan sulit, tetapi sayangnya itulah risiko olahraga yang sangat saya sukai."
"Saya tahu bahwa Anda penggemar kecewa, tetapi saya masih ingin berterima kasih atas dukungan Anda dan untuk selalu percaya pada kami."
"Yang paling penting adalah bangkit lebih kuat untuk waktu berikutnya. Selamat dan semoga sukses untuk Swiss," tulis Mbappe.
Di babak perempat final, Swiss akan menantang Spanyol di Stadion Krestovsky, Rusia, Jumat (2/7/2021) malam WIB.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Eksekusi 28 Free-kick, 4 Kali Lebih Banyak dari Pemain Lain, Apa yang Terjadi?
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar