SUPERBALL.ID - Bintang Prancis, Kylian Mbappe, bisa mengambil pelajaran dari nasib buruk yang pernah dialami idolanya, Cristiano Ronaldo.
Timnas Prancis secara mengejutkan dipaksa angkat koper dari Euro 2020 lebih awal usai kalah di babak 16 besar.
Pada laga yang digelar di Stadion National Arena, Bucharest, Rumania, Senin (28/6/2021) dini hari WIB, Prancis takluk dari Swiss.
Pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 3-3 hingga akhir babak tambahan.
Baca Juga: Belanda Memalukan di Euro 2020, Frank De Boer Jadi Korban Pertama
Mbappe turun sebagai eksekutor kelima bagi Les Bleus dan menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol.
Tendangan penalti bintang Paris-Saint Germain itu berhasil ditepis oleh penjaga gawang Swiss, Yann Sommer.
Alhasil, Prancis tersingkir setelah hanya memenangkan satu dari empat pertandingan sepanjang Euro 2020.
Sementara itu, Mbappe akan kembali ke Paris Saint-Germain tanpa mencatatkan namanya di papan skor sepanjang Euro 2020.
Akan tetapi, Mbappe bisa belajar dari nasib buruk yang dialami oleh idolanya, Cristiano Ronaldo, di masa lalu.
Dilansir SuperBall.id dari Mirror, berikut empat nasib buruk Ronaldo di masa lalu yang bisa menginspirasi Mbappe.
Baca Juga: Ukir Sejarah Baru di Euro 2020, Bakti Luar Biasa Shevchenko pada Ukraina
Kegagalan di Euro 2004
Ronaldo baru berusia 19 tahun ketika ia dipanggil ke Euro 2004 menyusul musim debut mengesankan di Manchester United.
Namun, tim tuan rumah memulai perjalanan dengan kekalahan memalukan 1-2 dari Yunani dengan gol hiburan Ronaldo.
Hal itu membuat Portugal berambisi untuk membalaskan dendam ketika kembali bertemu Yunani di partai final.
Alih-alih balas dendam, Ronaldo dkk malah takluk untuk kali kedua dan gagal meraih gelar di depan publik sendiri.
Baca Juga: Sebut Inggris Layak Menang, Legenda Jerman: Mungkin Bisa Sampai Final
Dikritik Fans dan Media Inggris
Ronaldo pernah menjadi musuh bagi para penggemar Inggris lantaran aksi liciknya saat Portugal melawan Inggris di Piala Dunia 2006.
Ketegangan memuncak ketika Wayne Rooney dianggap menginjak kaki Ricardo Carvalho saat berebut bola.
Ronaldo segera berlari ke arah wasit dan meminta agar rekan setimnya di Manchester United diberi kartu merah.
Alhasil wasit menurutinya dengan memberi kartu merah ke Rooney dan Ronaldo kedapatan mengedipkan mata ke bench Portugal.
Baca Juga: Euro 2020 - Atalanta Catat Sejarah, Liga Italia Samai Rekor Liga Inggris
Akibatnya, Ronaldo menerima kritik luas dari media Inggris ketika kembali ke Manchester United.
Butuh waktu lama bagi penggemar United untuk memaafkannya dan beberapa fans Inggris mungkin tidak akan pernah memaafkannya.
Kekalahan Telak El Clasico
Dibantai 0-5 oleh Barcelona adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa dihapus dari ingatan Ronaldo.
Itu adalah hari di mana Lionel Messi ada di mana-mana di lapangan, sedangkan Ronaldo hanya menjadi pengamat.
Baca Juga: Statistik Apik Paul Pogba di Euro 2020 Bantah Klaim Dua Legenda Man United
Namun, Ronaldo menggunakan rasa sakit dari kekalahan itu sebagai motivasi untuk mengukir catatan gol yang luar biasa.
Ia meninggalkan Spanyol menuju Italia dengan torehan 310 gol di Liga Spanyol hanya dalam 292 penampilan.
Dicemooh Fans Real Madrid
Meski memiliki rekor gol yang luar biasa dan meraih empat gelar Liga Champions, Ronaldo tidak kebal dari kritik.
Ronaldo adalah salah satu yang sering diincar Madridstas, ultras klub yang duduk di belakang gawang.
Penggemar setia Real Madrid itu memilih untuk bersiul kepada pemain mereka sendiri di Santiago Bernabeu ketika mereka tampil buruk.
Baca Juga: Lakukan Hal Tidak Terpuji Ini di Laga Inggris Vs Jerman, Fans Inggris Dikecam
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar