Penentu adu penalti harus memiliki kesiapan dan kekuatan mental, termasuk pengalaman.
Nah, untuk urusan mental itu, Saka masih tergolong anak ingusan.
Keane malah menyalahkan dua pemain berpengalaman Inggris, yakni Raheem Sterling dan Jack Grealish, yang tak mengambil penalti.
"Jika Anda Sterling atau Grealish, Anda tidak bisa duduk di sana dan melihat anak kecil, 19 tahun, berjalan di depan Anda."
"Anda tidak bisa duduk di sana, itu pasti sulit untuk diterima."
"Anda telah memainkan lebih banyak permainan, lebih banyak pengalaman," kata Keane, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Metro.co.uk.
Baca Juga: Italia Juara EURO 2020 Lewat Drama Adu Penalti Menegangkan
Lebih lanjut, Keane mengaku pemain-pemain seperti Sterling dan Grealish seharusnya mengambil inisiatif untuk maju.
"Sterling memenangi trofi, saya tidak mengatakan dia tidak siap, Gareth (Southgate) mungkin berpikir dia akan berada di urutan keenam atau ketujuh."
"Anda harus menghadap anak muda ini dan berkata, 'Dengarkan, aku akan maju lebih dulu darimu'," lanjut Keane.
Sementara itu, Southgate memberikan penjelasan soal menempatkan Saka sebagai penendang penentu usai pertandingan.
"Saya menentukan eksekutor penalti berdasarkan apa yang telah mereka lakukan dalam sesi latihan."
"Kami menang bersama sebagai sebuah tim dan malam ini kami tidak mampu memenangi pertandingan bersama."
"Soal penalti, itu sepenuhnya keputusan saya," ucap Southgate menambahkan.
Baca Juga: Takut Kalah, Inggris Pasang Formasi Langka Lawan Italia di Final Euro 2020
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar