Akan tetapi, ia sekali lagi menegaskan bahwa masalah mental tetap menjadi faktor terbesarnya.
"Faktor servisnya difault terus juga ada sedikit, faktor mereka tidak ada pertandingan, juga ada."
"Tetapi menurut saya faktor terbesarnya di masalah mental," kata Herry IP dikutip SuperBall.id dari Badminton Indonesia.
Ini bukan kali pertama Marcus/Kevin menghadapi masalah mental dengan menghadapi tekanan yang begitu besar.
Herry mengaku ketegangan yang dirasakan Marcus/Kevin ini mirip dengan apa yang mereka alami di Kejuaraan Dunia 2018 atau 2019.
"Mirip-mirip lah masalahnya, tapi saya tidak sangka di Olimpiade ini permainannya sama sekali tidak keluar," tambahnya.
Lebih lanjut, Herry tidak menampik adanya perbedaan antara Marcus/Kevin dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dalam menghadapi tekanan.
Maklum, secara usia dan pengalaman pasangan Ahsan/Hendra jauh di atas Marcus/Kevin yang merupakan debutan di Olimpiade ini.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Kento Momota Tersingkir, Ini Tanggapan Jonatan Christie
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar