Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Ternyata Ini Mindset yang Bikin Greysia/Apriyani Cetak Sejarah Baru
Oleh karena itu, Greysia/Apriyani mengaku ingin lebih berkonsentrasi dengan persiapan diri, terutama dalam menjaga spirit pertandingan.
Mengenai strategi menghadapi lawan, Greysia menjelaskan, dari tipe permainan tak ada lagi yang bisa disembunyikan karena mereka sudah saling tahu dengan sering bertemu.
"Kami ingin terus menjaga pikiran seperti datang awal ke Tokyo. Kami ingin menikmati permainan agar bisa menunjang performa di lapangan," ujar Greysia, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari laman resmi Komite Olimpiade Indonesia.
"Kami tak mau berpikir lawan seperti apa, begini atau begitu. Persiapan yang harus kami lakukan adalah menjaga ketenangan agar dapat mengontrol permainan serta mempersiapkan diri untuk pemuihan," kata Greysia.
Menurut Greysia, kunci sukses di semifinal adalah kekuatan chemistry (cocok dan nyambung satu sama lain) yang sudah terjalin antara dia dan Apriyani.
Greysia mulai berpasangan dengan Apriyani tahun 2017.
Ini adalah pasangan senior-junior, Greysia berusia 33 tahun, Apriyani 23 tahun.
Sebelumnya, Greysia duet dengan Jo Novita, Nitya Krishinda Maheswari, dan Anggita Shitta Awanda.
Chemistry dengan Apriyani itu sangat terlihat terutama ketika mereka tertinggal 8-11 pada gim pertama, lalu berhasil menyamakannya menjadi 11-11 hingga akhirnya menang.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | NOCIndonesia.id |
Komentar