Memasuki gim kedua, Ginting lagi-lagi mengungguli permainan Cordon yang lebih banyak mengandalkan kekuatan pukulan.
Ginting kemudian unggul telak dengan skor 11-4 pada interval gim kedua.
Seusai interval, Cordon tampak ingin mengembalikan sentuhan ajaibnya ketika menciptakan kejutan-kejutan dari laga-laga sebelumnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Sumbang Medali Emas, Apriyani Kenang Perjalanan Panjang dengan Greysia
Cordon mengejar keunggulan Ginting dan mengubah kedudukan menjadi 7-11.
Meski demikian, Cordon justru malah makin kewalahan menghadapi kelincahan yang ditunjukkan oleh Ginting.
Ginting kemudian menutup gim kedua dengan menang 21-13 atas Cordon.
Dengan hasil tersebut, Ginting berhasil meraih medali perunggu untuk Indonesia.
Ini adalah medali perunggu pertama Indonesia di nomor tunggal putra setelah puasa selama 17 tahun.
Baca Juga: Respons Presiden Joko Widodo atas Kesuksesan Greysia/Apriyani Raih Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Medali Olimpiade di nomor tunggal putra terakhir kali didapat oleh Indonesia adalah pada 2004.
Ketika itu, Indonesia berhasil meraih medali emas yang diboyong oleh Taufik Hidayat dan medali perunggu yang diraih oleh Sony Dwi Kuncoro.
Sedangkan Cordon terpaksa menutup kisah dongengnya di Olimpiade Tokyo 2020 tanpa membawa satupun medali.
Meski demikian, Cordon bakal tetap diingat sebagai salah satu kejutan besar bulu tangkis Olimpiade.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Sempurna, Greysia/Apriyani Sah Lengkapi Keping Emas Indonesia di Bulu Tangkis
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar