SUPERBALL.ID - Untuk pertama kali dalam kariernya, Lionel Messi dipaksa harus keluar dari Barcelona pada bursa transfer musim panas ini.
Megabintang Argentina itu telah resmi berpisah dari Barcelona setelah gagal memperpanjang kontrak.
Kondisi keuangan klub serta aturan Financial Fair Play (FFP) Liga Spanyol membuat Barcelona tidak bisa mempertahankan Messi.
Peraturan Liga Spanyol menetapkan batas pengeluaran gaji berbanding pemasukan di angka 70 persen.
Baca Juga: Belum Tahu Kapan Messi Tiba, Ratusan Fans PSG Tetap Nekat Serbu Bandara
Dalam konferensi pers perpisahannya dengan Barcelona, Messi mengaku telah melakukan segala cara untuk bertahan.
Ia bahkan bersedia menerima pemotongan gaji sebesar 50 persen dalam kontrak barunya agar bisa bertahan.
Akan tetapi, secara matematis, pemotongan gaji Messi sebesar 50 persen masih belum cukup bagi Barcelona.
Setelah melihat keinginan Messi untuk bertahan, para penggemar lalu mempertanyakan mengapa ia tidak bermain tanpa digaji.
Sayangnya, meski Messi bersedia bermain tanpa dibayar sekalipun, tagihan upah Barcelona masih terlalu besar.
Baca Juga: Makin Kuat Terdengar, Pemain PSG Tahu Messi Bakal Bergabung ke Sana
Dengan adanya Messi, Barcelona menghabiskan 110 persen dari pemasukan mereka untuk membayar gaji pemain.
Kini, dengan keluarnya Messi, tagihan upah Barcelona masih berada di angka 95 persen dari total pemasukan.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Barcelona, Joan Laporta, pada konferensi persnya.
"Kami tak punya ruang gerak terkait gaji. Peraturan dan regulasi LaLiga mengatur financial fair play dan kami tak punya margin."
"Angka-angka yang ditunjukkan oleh audit jauh lebih buruk dari apa yang kami lihat pada awal."
"Artinya, kami punya pengeluaran gaji pemain yang jauh lebih tinggi. Walau tanpa Messi sekali pun, kontrak olahraga kami mewakili 95 persen pemasukan," jelas Laporta.
Baca Juga: Barcelona Mati-matian Cegah Lionel Messi ke PSG Lewat Jalur Hukum
Bahkan, sekalipun Messi bisa menyelamatkan Barcelona dari tagihan upah dengan tanpa dibayar, hukum Spanyol tetap melarang hal itu.
Ini sebagaimana yang diungkapkan oleh pakar sepak bola, Collin Millar, sebagaimana dilansir SuperBall.id dari Give Me Sport.
Menurut Millar, hukum Spanyol menetapkan bahwa setiap kontrak baru minimal bernilai setengah dari upah sebelumnya.
"Secara hukum tidak mungkin bagi Lionel Messi untuk bermain secara gratis di Barcelona," kata Millar.
"Setiap kontrak baru, menurut hukum Spanyol, diharuskan minimal 50 persen dari upah sebelumnya (ini berlaku untuk menghindari manipulasi keuangan."
"Jadi Anda dapat melihat bahwa, tidak peduli keputusan apa yang telah dibuat Messi, atau pendekatan apa yang telah dibuat klub, mereka tetap harus berpisah," lanjutnya.
Baca Juga: Messi Akhirnya Bicara Soal Kemungkinannya dengan PSG
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Givemesport.com |
Komentar