Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Advertorial

PPKM Kembali Diperpanjang, Ini Kiat Jaga Kesehatan Mental Selama Pandemi

By Yussy Maulia - Rabu, 11 Agustus 2021 | 13:44 WIB
Dialog Produktif Semangat Selasa digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Selasa (10/8/2021).
Tangkapan layar Youtube FMB9ID_IKP
Dialog Produktif Semangat Selasa digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Selasa (10/8/2021).

SUPERBALL.ID – Lonjakan kasus Covid-19 pada Juli 2021, membuat situasi di Tanah Air kembali tidak nyaman. Kebijakan “rem darurat” dalam rupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 diterapkan.

PPKM level 4 sendiri, telah diperpanjang sebanyak dua kali. Terakhir, pemerintah mengumumkan PPKM level 4 kembali diperpanjang hingga 16 Agustus 2021.

Situasi serbaterbatas, kabar anggota keluarga yang sakit, berita duka, dan disinformasi membuat kesehatan mental menjadi rentan.

Psikiater sekaligus influencer dr Erickson Arthur Siahaan, Sp KJ dalam Dialog Semangat Selasa yang berlangsung secara daring, Selasa (10/8/2021) mengatakan, upaya adaptasi masyarakat terhadap pandemi dapat mencapai titik jenuh.

Terlebih, lanjutnya, pandemi Covid-19 berlangsung dalam jangka panjang dan seakan tidak berkesudahan.

Baca Juga: Lagi-lagi Langgar Aturan Lockdown, Bek Manchester City Curhat Soal Kesehatan Mental

“Pada masa awal pandemi berlangsung ada reaksi kecemasan dan stres mengenai apa itu Covid-19. Setelah satu setengah tahun, pengetahuan masyarakat sudah terbentuk, tetapi masyarakat dapat jatuh pada kondisi pandemic fatigue,” kata dr Erickson dalam dialog yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) tersebut.

Tidak hanya itu, menurut dr Erickson, stres juga dapat timbul dari reaksi beragam terhadap pandemi Covid-19 di masyarakat. Pada satu sisi, ada masyarakat yang patuh dan mencari tahu dengan seksama mengenai Covid-19 serta protokol kesehatan yang perlu diterapkan.

Namun, di sisi lain, ada masyarakat yang menolak memahami pandemi Covid-19 dan protokol kesehatan. Ketidakpercayaan akan adanya Covid-19 membuat anggota masyarakat tersebut abai dalam menerapkan protokol.

“Kondisi tersebut juga dapat berujung pada stres,” kata dr Erickson.


Editor : Sheila Respati

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA