SUPERBALL.ID - Inter Milan akan bernasib buruk seperti yang pernah dialami oleh rival sekotanya, AC Milan, lantaran kesulitan membayar utang klub.
Soal prestasi, Inter Milan memang cukup membanggakan akhir-akhir ini.
Tim berjuluk Il Nerazzurri itu baru saja menjuarai Liga Italia pada musim lalu.
Inter Milan terlihat digdaya di puncak klasemen dengan mengoleksi 91 poin dan terpaut 12 angka dari runner-up, AC Milan.
Gelar scudetto Inter Milan tersebut juga mengakhiri rentetan Juventus yang menjuarai Liga Italia selama 9 musim beruntun.
Baca Juga: Pergi dari Juventus, Ini 5 Klub yang Bakal Dituju Cristiano Ronaldo
Namun, meski prestasinya membanggakan, kondisi keuangan Inter Milan justru sedang kacau-kacaunya.
Dilansir SuperBall.id dari Vnexpress.net, Inter Milan tengah terjerat utang yang sangat besar.
Dengan mengutip dari koran lokal, Il Fatto Quotidiano, Inter Milan dikabarkan memiliki utang klub total sebesar 840 juta dolar AS.
Sebagian dari utang tersebut disuntikkan pada akhir musim lalu.
Ketika itu, pemilik Inter Milan, Suning Group, mengajukan utang kepada firma manajemen aset asal Amerika Serikat, Oaktree Capital.
Baca Juga: Tidak Jorjoran Seperti Para Rivalnya, Juergen Klopp Ungkap Rencana Transfer Liverpool
Oaktree Capital kemudian menyetujui utang sebesar 322 juta dolar AS belum termasuk bunga yang akan jatuh tempo pada tiga tahun ke depan.
Jika dihitung termasuk dengan bunganya, Suning harus mampu mengumpulkan hingga 400 juta dolar AS dalam tiga tahun ke depan.
Selain itu, Suning yang diwakili oleh Steven Zhang di kursi presiden klub Inter Milan harus sanggup membayar 440 juta dolar AS hingga Desember 2022.
Namun, pinjaman dari Oaktree Capital tersebut bukan berarti tanpa mengorbankan apapun.
Baca Juga: Thierry Henry: Bahkan Lionel Messi Tak Bisa Selesaikan Masalah PSG Ini
Suning menjadikan kepemilikannya di Inter yang sebesar 68,55 persen sebagai jaminan atas utang tersebut.
Dengan demikian, Inter Milan akan berpindah tangan menjadi milik Oaktree Capital andai Suning tak kunjung membayarkan utang tersebut.
Situasi tersebut cukup mirip dengan apa yang dirasakan oleh sang rival, AC Milan, pada 2016.
Ketika itu, Berlusconi harus melepas kepemilikannya sebesar 99,93 persen kepada grup investasi asal Tiongkok, Sino-Europe Sports Investment Management Changxing.
Lepasnya kepemilikan saham Berlusconi tersebut tidak lepas dari jeratan utangnya dengan firma bisnis asal AS, Elliott Management Corporation.
Baca Juga: Romelu Lukaku Selangkah Lagi Hengkang, Inter Milan Bakal Makin Pusing
Suning sendiri juga sudah berbuat banyak demi bisa melunasi utang-utang Inter Milan tersebut.
Salah satunya adalah dengan menjual dua bintangnya, Achraf Hakimi ke Paris Saint-Germain dan Romelu Lukaku ke Chelsea.
Lepasnya dua pemain tersebut telah mendatangkan uang lebih dari 200 juta dolar bagi Inter Milan pada bursa transfer musim panas ini.
Bukan tidak mungkin, Inter Milan akan kembali menjual pilarnya pada bursa transfer kali ini.
Vnexpress.net mengabarkan Inter Milan mulai melirik peluang menjual Nicolo Barella dan Lautaro Martinez.
Baca Juga: Romelu Lukaku Jelaskan Alasan Dirinya Kembali Bergabung dengan Chelsea
Barella dan Martinez bisa saja dijual andai menemui harga yang cocok sebelum jendela transfer ditutup sekitar dua pekan lagi.
Selain itu, Suning juga berupaya keras untuk bisa segera menjual Inter Milan.
Perusahaan asal Inggris, BC Partners, sempat membuat penawaran sebesar 825 juta dolar untuk kepemilikan Suning di Inter beberapa bulan lalu.
Akan tetapi, tawaran tersebut ditolak dan Suning menginginkan tawaran sebesar 1,2 miliar dolar.
Kini, sebagaimana dikutip Vnexpress.net dari Il Sole 24 Ore, Suning membanting harga Inter Milan menjadi "hanya" 700 juta dolar.
Baca Juga: Kembali ke Chelsea, Lukaku Cetak Rekor Jadi yang Termahal dalam Sejarah Transfer Total Pemain
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | VnExpress.net |
Komentar