SUPERBALL.ID - Musuh bebuyutan Timnas Indonesia, yakni Malaysia, membekukan program naturalisasi pemain untuk sementara waktu.
Malaysia belakangan sangat gencar menjalankan program naturalisasi pemain untuk meningkat kualitas tim nasional.
Program dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) itu diharapkan bisa memberikan perubahan signifikan.
Akan tetapi, sejauh ini program tersebut belum membuahkan hasil yang diinginkan publik sepak bola Malaysia.
Baca Juga: Shin Tae-yong Pastikan Tanggal Kedatangannya ke Indonesia, Tugas Seabrek Menanti
Beberapa pemain naturalisasi justru dianggap sebagai biang kerok kegagalan Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu.
Skuad asuhan Tan Cheng Hoe finis di peringkat ketiga Grup G di bawah tuan rumah Uni Emirat Arab dan Vietnam.
Adapun tiga pemain yang dikritik publik Malaysia adalah Mohamadou Sumareh, Liridon Krasniqi dan Guiherme de Paula.
Menanggapi reaksi publik, FAM akhirnya memutuskan untuk membekukan proyek naturalisasi.
Dengan begitu 3 komite di bawah FAM memiliki waktu untuk memeriksa laporan untuk kemudian dibahas dalam pertemuan lebih lanjut.
Baca Juga: Akan Segera Kembali ke Indonesia, Shin Tae-yong Sudah Tunjuk Asisten Baru?
Presiden FAM Datuk Hamidin Amin mengatakan mereka akan mengkaji lebih dalam efektivitas program tersebut.
"Naturalisasi pemain adalah sesuatu yang diperbolehkan oleh FIFA, tapi kami telah memutuskan untuk menunda program."
"Kami menunggu laporan dari 3 komite sebelum membawa masalah itu ke pembahasan di konferensi pers FAM."
"Kami ingin mempelajarinya (program naturalisasi) dengan cermat untuk masa depan."
“Namun, terserah klub M-League jika ingin menaturalisasi pemainnya,” kata Hamidin dikutip SuperBall.id dari New Straits Times.
Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Pantas Sedih Lihat Persiapan Vietnam ke Kualifikasi Piala Asia U-23
Dengan begitu, Malaysia kemungkinan tidak akan diperkuat 2 calon pemain naturalisasi baru di Piala AFF mendatang.
Mereka adalah gelandang serang Johor Darul Tazim, Gonzalo Cabrare (Argentina), dan gelandang bertahan Penang, Endrick dos Santos (Brasil).
Untuk saat ini Harimau Malaya hanya akan menggunakan 3 pemain naturalisasi, sebagaimana diungkapkan Hamidin.
Dua diantaranya pemain naturalisasi di bawah program FAM, sedangkan satu lainnya melalui upaya mantan klubnya.
"Malaysia untuk sementara hanya menggunakan 3 pemain naturalisasi yaitu De Paula, Sumareh dan Krasiniqi atas keputusan pelatih."
"Kami hanya memiliki dua pemain naturalisasi di bawah program, Sumareh datang melalui upaya mantan timnya Pahang," jelas Hamidin.
Baca Juga: Pernah Main Bareng di Timnas, Saddil Ramdani Sambut Debut Syahrian Abimanyu di Liga Malaysia
Namun, Hamidin merasa sangat tidak adil apabila pemain naturalisasi disalahkan atas kinerja tim secara keseluruhan.
“Saya rasa tidak adil untuk menyalahkan dua pemain naturalisasi atas kinerja tim secara keseluruhan," kata Hamidin.
“Kami kalah dari UEA dan Vietnam yang berperingkat lebih tinggi, tetapi kami juga mengalahkan Thailand yang berperingkat lebih tinggi, untuk finis ketiga di grup, dan kami masih dalam jalur untuk lolos ke Piala Asia."
Terlebih lagi, ia mengaku kondisi pandemi Covid-19 membuat persiapan Timnas Malaysia cukup terganggu.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dihantam Badai, Tiga Asisten Shin Tae-yong Mundur, PSSI Terkecoh
"Kami harus memahami bahwa dua pemain naturalisasi tidak menjamin kemajuan kami di Piala Dunia."
“Kami memiliki masalah dengan persiapan kami karena pandemi Covid-19. Saya tidak beralasan tetapi kami harus menerima fakta."
“Kami di FAM ingin memberikan yang terbaik kepada pelatih yang merasa dua pemain naturalisasi bisa memperkuat tim."
"Kami akan mengevaluasi segala sesuatu tentang pemain yang dinaturalisasi, termasuk kebutuhan mereka di masa depan."
"Tetapi untuk saat ini kami menangguhkan program tersebut," ucap Hamidin menambahkan.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ditinggal Tiga Asistennya, Persiapan Timnas Indonesia Semakin Runyam
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar