Advertorial

Bali Buka Kembali Pintu Bagi Wisatawan Mancaranegara, Bagaimana Kesiapannya?

By Nana Triana - Kamis, 14 Oktober 2021 | 17:00 WIB
Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu (13/10).
Dok. KCPPEN
Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu (13/10).

Superball.ID – Terkendalinya pandemi COVID-19 di Indonesia, membuat pemerintah membuka kembali pintu bagi wisatawan mancanegara (Wisman) yang ingin berlibur ke Bali.

Kebijakan ini diambil sebagai upaya mendorong pemulihan aktivitas sosial ekonomi. Mengingat sektor pariwisata merupakan tulang punggung perekonomian bagi masyarakat Bali.

Meski demikian, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf Henky Manurung menyatakan, turis asing akan diperbolehkan berwisata di Pulau Bali dengan menaati peraturan yang berlaku.

Aturan dimaksud seperti penerapan protokol kesehatan (Prokes) ketat, aturan terkait status vaksinasi, dan ketentuan karantina. Mengenai persiapan pembukaan Bali, Henky menjelaskan, telah dilakukan simulasi kedatangan pesawat, penerimaan di bandara, proses karantina, serta prosedur-prosedur lain sesuai Prokes juga telah dibahas dan ditetapkan.

“Selain itu, 99 persen masyarakat Bali telah mendapatkan vaksin dosis pertama. Sementara untuk vaksin kedua, persentase penerima sudah mencapai kisaran 90 persen. Bali sudah siap menerima wisatawan mancanegara (Wisman) kembali dengan prosedur yang telah dibangun bersama pemerintah pusat dan daerah,” kata Henky dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu (13/10).

Baca Juga: Kabar Baik, Positivity Rate Covid-19 Indonesia Capai Angka Terendah Sejak PPKM Diberlakukan

Terkait dengan standarisasi di lokasi wisata, ia mengungkapkan bahwa setiap lokasi wisata maupun hotel akan menerapkan standar CHSE.

Sebagai informasi, CHSE merupakan singkatan dari Cleanliness atau Kebersihan, Health atau Kesehatan, Safety atau Keamanan, dan Environmental Sustainability atau Kelestarian Lingkungan.

Dengan standarisasi tersebut, Henky optimistis jika perekonomian Bali dapat kembali bangkit, tanpa khawatir akan paparan virus Covid-19.

“Sertifikasi CHSE ini penting, tidak hanya untuk pengunjung tapi juga untuk pekerja. Bekerja di tempat yang sehat, dikunjungi orang-orang yang sehat, berwisata di tempat-tempat yang sehat. Ini adalah narasi baru pola kehidupan ke depannya,” tutur Henky.

Dukungan dari pemerintah daerah

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau dikenal Cok Ace mengakui, pariwisata menjadi lokomotif perekonomian Bali. Oleh karena itu, pembukaan kembali pariwisata di Bali menjadi perhatian banyak pihak, dimana persiapan telah dilakukan dengan seksama.

Baca Juga: Situasi Pandemi di Indonesia Mulai Terkendali, Pemerintah Perketat Testing dan Prokes

“Saat ini terdapat 35 hotel yang telah siap untuk tempat karantina dan 55 hotel lain yang mengajukan diri untuk meyambut kembali pembukaan parisiwata di Bali,” papar Cok Ace.

Lebih lanjut, Cok Ace menjelaskan, Hotel karantina diharuskan memiliki sertifikat CHSE, memiliki akses terpisah antara tamu reguler dan tamu karantina, serta memiliki kerja sama dengan rumah sakit terdekat.

“Sedangkan untuk wilayah yang dapat dikunjungi turis, Cok Ace menjelaskan, bahwa sebelumnya terdapat 3 zona hijau sebagai pilot project di Bali, yaitu Ubud, Nusa Dua, dan Sanur. Namun saat ini wilayah dengan kondisi aman di Bali semakin meluas, yakni hampir seluruh Bali dengan vaksinasi lengkap, respon masyarakat yang baik, disertai penerapan aplikasi PeduliLindungi di lokasi wisata dan standarisasi CHSE,” jelas Cok Ace.

Ia juga berharap, dapat memberikan ruang gerak lebih luas bagi Wisman yang sudah menyelesaikan karantina 5 hari.

“Melalui aplikasi PeduliLindungi, pengunjung juga dapat melihat di mana zona yang aman dan yang membutuhkan kehati-hatian, sehingga hal ini memudahkan wisatawan,” kata Cok Ace.

Selain itu sertifikasi CHSE dilakukan oleh pemerintah pusat dengan standar ketat, dilengkapi konsistensi yang baik oleh pelaksana di lapangan.

"Saat ini yang paling penting adalah terus membangun kesadaran masyarakat. Bila setiap pribadi sadar, pasti akan meningkatkan upaya proteksi kesehatan," tegasnya.

Dalam upaya perlindungan kesehatan serta kemungkinan berhadapan dengan varian virus baru, dokter sekaligus influencer dan traveller Ratih C. Sari menegaskan prokes tetap menjadi hal utama. Khususnya untuk pembukaan pariwisata di Bali.

"Saya melihat sendiri kesiapan Bali menyambut wisatawan, terdapat prokes ketat termasuk di restoran-restoran. Saya percaya dan optimis, ini bisa jadi kebangkitan di Bali," tandas Ratih.


Editor : Sheila Respati

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA