SUPERBALL.ID - Bendera Merah Putih dilarang berkibar ketika Tim Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020.
Pada Minggu (17/10/2021) malam WIB, Tim Indonesia melakoni laga final menghadapi Tiongkok.
Laga final antara Indonesia vs Tiongkok itu digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark.
Dengan menghadapi Tiongkok yang merupakan juara bertahan Piala Thomas 2018, Indonesia justru mampu tampil dominan.
Di laga pertama, Anthony Sinisuka Ginting membuka kemenangan Indonesia dengan susah payah.
Baca Juga: Hendra Setiawan Jadi Perhatian Malaysia Usai Indonesia Rebut Piala Thomas
Anthony sempat kesulitan menghadapi perlawanan Lu Guang Zu pada gim pertama dan kemudian menang comeback.
Laga pertama pun berakhir melalui drama rubber game dengan skor 18-21, 21-14, 21-16.
Pada laga kedua, pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menghadapi He Ji Ting/Zhou Hao Dong.
Duet Fajar/Rian berhasil menang mulus dengan skor 21-12, 21-19.
Baca Juga: Indonesia Bawa Pulang Piala Thomas Tanpa Boleh Kibarkan Merah Putih
Lalu, pada partai ketiga, Jonatan Christie mengawali laga dengan apik yakni menang 21-14 di gim pertama.
Namun, Jojo sempat tumbang 18-21 sebelum menuntaskan pertandingan pada gim ketiga dengan skor 21-14.
Kemenangan Jojo itu memastikan kemenangan atas Tiongkok dengan skor telak 3-0 dan Indonesia berhak membawa pulang Piala Thomas.
Keberhasilan itu menuntaskan 19 tahun kerinduan Indonesia pada Piala Thomas yang terakhir diraih pada 2002.
Baca Juga: Kejutan Tim Piala Thomas Indonesia Lawan China di Final, Marcus Menghilang
Namun, keberhasilan itu ternyata diikuti dengan kejadian yang kurang mengenakkan bagi rakyat Indonesia.
Ketika tim Indonesia naik di atas podium juara, tidak ada bendera Merah Putih yang dikibarkan.
Sebagai gantinya, pihak panitia penyelenggara menampilkan bendera PBSI selaku federasi bulu tangkis Tanah Air.
Hal tersebut disebabkan karena Indonesia mendapat sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA).
Baca Juga: Final Thomas Cup - Ngeri-ngeri Sedap Ganda Dadakan Indonesia Kontra China
Indonesia dinyatakan tidak patuh karena tidak menerapkan program pengujian doping kepada para atlet di seluruh cabang olahraga.
Oleh karena itu, WADA tidak memperkenankan bendera Merah Putih berkibar di ajang olahraga internasional.
Dilansir SuperBall.id dari Antaranews.com, kejadian itu memantik kekecewaan dari legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat.
"Sangat disayangkan, rasanya seperti makan kurang garam," ucap Taufik.
"Biasanya kan Merah Putih dikibarkan bersamaan dengan lagu Indonesia Raya," imbuhnya.
Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Akan Gelar Dua Laga Uji Coba Jelang Kualifikasi Piala Asia
Taufik Hidayat sendiri merupakan salah satu pemain kala Indonesia terakhir kali memboyong Piala Thomas pada 2002.
Pria berusia 40 tahun itu mengapresiasi para pemain Indonesia yang tidak terpengaruh dengan kabar tidak adanya bendera Merah Putih.
"Saya yakin mereka sudah tahu kondisi ini, tetapi bagus mereka tidak terpengaruh, biar masalah ini negara yang mikirin," nilai Taufik.
"Saya berharap ini bisa cepat selesai," tambahnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong Keluhkan Mundurnya Dua Calon Lawan Timnas U-23 Indonesia, Desak AFC Bertindak
Taufik menilai bahwa ini adalah salah Pemerintah Indonesia yang kurang becus dalam menangani pengawasan doping atlet.
Ia khawatir Indonesia akan dijatuhi sanksi yang lebih parah seperti yang pernah menimpa Rusia.
Oleh karena kasus doping, Rusia bahkan dilarang mengumandangkan lagu kebangsaan ketika meraih medali emas.
"Pemerintah harusnya malu, dulu gembar-gembor ingin jadi tuan rumah Piala Dunia, tuan rumah Olimpiade, tapi ngurus kayak gini saja tidak bisa," ujar Taufik.
"Jangan sampai kita kayak Rusia," tegasnya.
Baca Juga: Dua Raksasa Thomas Cup Bentrok di Final, Saatnya Indonesia Bungkam China demi Akhiri Dahaga 19 Tahun
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar