AS Roma Dipermalukan Tim yang Tidak Diketahui Google, Mourinho Akui Salah Pilih Pemain

SUPERBALL.ID - AS Roma dipermalukan dalam kekalahan 1-6 dengan tim asal Norwegia, Bodo/Glimt, di UEFA Conference League, Kamis (21/10/2021) malam WIB.

Erik Botheim membuka skor di 10 menit pertama untuk Bodo/Glimt sebelum Patrick Berg menggandakan keunggulan mereka di menit ke-20 di Stadion Aspmyra, Norwegia.

Carles Perez membalaskan satu gol untuk Roma di menit ke-28 dan merubah skor menjadi 2-1 yang bertahan hingga turun minum.

Keadaan berubah buruk bagi tim asuhan Jose Mourinho di babak kedua saat Botheim menambahkan gol keduanya di menit ke-52.

Baca Juga: Reaksi Jose Mourinho Usai Namanya Jadi Kandidat Pelatih Baru Newcastle

Ola Solbakken kemudian mencetak gol keempat timnya sebelum Amahl Pellegrino membuat Bodo / Glimt unggul 5-1 di menit ke-78.

Bodo/Glimt memastikan kemenangan sensasional 6-1 mereka atas Roma setelah Solbakken menyelesaikan gol keduanya pada menit ke-80 laga.

Roma tidak mampu melakukan comeback yang sukses dan situasi memburuk dengan lawan mereka dari Norwegia membuat kerusuhan di babak kedua.

Setelah laga, Netizen membanjiri media sosial dengan keterkejutan pada skor kekalahan telak yang dialami oleh Roma tersebut.

Mereka juga menunjukkan bagaimana Google bahkan belum memasukkan lambang klub Bodo/Glimt di pencarian hasil laga dengan AS Roma.

Baca Juga: Roma Kalah dari Lazio, Jose Mourinho Serang Wasit hingga Adu Debat dengan Wartawan

“Apa? Mourinho kalah 6-1 dari Bodo Glimt? Sebuah tim yang bahkan tidak bisa ditemukan banyak orang di Google? Pria itu benar-benar sudah habis,” tulis akun @JeffreyHustle

What???

Mourinho lost 6-1 to Bodo Glimt? A team many people cannot even locate on Google??

That Man is really and Truly Finished!

— Jeffrey (@JeffreyHustle) October 21, 2021

“Inikah kekalahan terbesar Mourinho? Bahkan Google tidak bisa menunjukkan lambang klub pemenang,” tambah akun @HarisSuban.

Jose Mourinho biggest defeat?? Even google cant display the winner side’s crest. pic.twitter.com/l6xxoIeazF

— MatheusHaris (Timmy) (@HarisSuban) October 22, 2021

Baca Juga: Karier Benzema Di Ujung Tanduk! Dituntut Dipenjara dan Denda

Setelah pertandingan pelatih asal Portugal itu mengakui bahwa itu merupakan salahnya karena memainkan pemain lapis kedua.

“Saya memutuskan untuk bermain dengan line-up ini, jadi tanggung jawab ada di saya,” kata Mourinho, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Sportbible.

“Saya melakukannya dengan niat baik, untuk memberikan kesempatan kepada mereka yang bekerja keras dan merotasi skuat di lapangan sintetis dalam cuaca dingin.

“Saya memutuskan untuk mengistirahatkan banyak pemain,” tambahnya.

Baca Juga: Pesan Tegas Cristiano Ronaldo Usai Bawa Man United Comeback Lawan Atalanta

Namun, Mourinho tidak menahan kritiknya terhadap para pemainnya dan bersikeras bahwa Bodo/Glimt menunjukkan lebih banyak kualitas daripada timnya.

“Kami kalah melawan tim yang menunjukkan kualitas lebih pada malam itu. Sesederhana itu,” jelas mantan pelatih Chelsea tersebut.

“Jika saya selalu bisa bermain dengan sebelas pemain yang sama, maka saya akan melakukannya.”

“Ini berisiko, karena kami memiliki kesenjangan kualitas yang sangat besar antara kedua kelompok pemain.”

Baca Juga: Barcelona Hanya Menang Tipis, Ronald Koeman Semprot Lini Depan Jelang El Clasico

“Saya tahu batas skuad ini, ini bukan hal baru bagi saya, tetapi saya masih mengharapkan respons yang lebih baik.”

“Seperti yang saya katakan, itu adalah pilihan saya untuk memainkannya, jadi tanggung jawab saya.”

“Saya tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa kami adalah tim dengan keterbatasan nyata.”

“Kami hanya memiliki 13 pemain yang mewakili satu tim, yang lain berada di level yang berbeda.”

Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Meroket, Peningkatan Terbaik Se-Asia Tenggara

“Setidaknya hal positifnya mulai sekarang adalah tidak ada yang akan bertanya kepada saya mengapa saya selalu menggunakan pemain yang sama,” imbuhnya.

Pasukan Mourinho saat ini berada di urutan kedua di Grup C UEFA Conference League dan satu poin di belakang Bodo/Glimt setelah tiga pertandingan dimainkan.