SUPERBALL.ID - Legenda Manchester United, Paul Scholes, murka melihat mantan klubnya hancur lebur melawan Liverpool di kandang sendiri, Minggu (24/10/2021) malam WIB.
Manchester United tumbang dengan skor 0-5 dari Liverpool dalam laga lanjutan Liga Inggris pekan ke-9 di Stadion Old Trafford, Manchester.
Saat laga baru berjalan lima menit, gawang Manchester United yang dijaga David De Gea langsung kebobolan.
Naby Keita menjadi pencetak gol pembuka dalam pertandingan tersebut.
Delapan menit berselang, Diogo Jota menggandakan keunggulan Liverpool menjadi 2-0.
Striker andalan Liverpool Mohamed Salah menutup babak pertama dengan keunggulan 4-0 lewat sepasang gol yang dicetaknya pada menit ke-38 dan menit ke-45.
Tak cukup dengan keunggulan tersebut, Salah kembali mencetak satu gol tambahan di babak kedua, sekaligus mencatatkan rekor hattrick-nya.
Baca Juga: Jamie Carragher Jelaskan Mengapa Man United Tak Bakal Pecat Solskjaer
Setelah pertandingan tersebut, Scholes angkat bicara mengenai faktor yang membuat Manchester United hancur lebur.
Scholes menuding winger andalan Manchester United, Mason Greenwood, sebagai sosok yang membuat permainan tim menjadi berantakan.
Menurutnya, Greenwood telah melakukan kesalahan besar saat terciptanya gol pertama.
Greenwood dianggap gagal menutup aliran bola yang diinisiasi Virgil van Dijk.
Hal itu mengakibatkan lini pertahanan Manchester United kelabakan saat menghadapi serangan balik Liverpool.
"Secara taktik hari ini buruk, sangat buruk," ungkap Scholes sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Metro.
"Tapi di sisi lain para pemain harus memiliki semacam akan sehat juga."
"Anda berpikir tentang Mason Greenwood dalam contoh pertama yang akan menutupnya, itu hampir curang," lanjut Scholes.
"Dia tahu dia tidak akan mendapatkan bola dan dia tahu sepertinya dia akan menutupnya (pergerakan Van Dijk)."
"Tetapi dia juga tahu dia hanya akan mengopernya dan tidak bisa melakukan apa-apa."
"Itu hampir merupakan cara curang untuk berlari kepadanya, mereka mengopernya dan kemudian dia berjalan sedikit ke belakang karena dia berpikir 'Saya telah melakukan bagian saya'."
"Tapi dia tidak melakukan bagiannya, dia justru menghancurkan seluruh tim."
"Semua tim ditarik keluar dari posisinya, Aaron Wan-Bissaka harus keluar, Victor Lindelof berakhir di bek kanan, lalu ada ruang terbuka di tengah," sambung Scholes.
"Mason tidak melakukan tugasnya dengan baik, Salah bermain dengan Keita, dia bisa memainkan Alexander-Arnold, juga Robertson."
"Kadang-kadang sungguh konyol cara itu terjadi. Pemain harus menggunakan akal sehat mereka," tambah Scholes.
View this post on Instagram
| Editor | : | Ragil Darmawan |
| Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar