SUPEBALL.ID - Legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, meminta para pemain sepak bola di Tanah Air mengambil pelajaran dari kasus Saddil Ramdani.
Baru-baru ini, Saddil tersandung masalah imigrasi di Malaysia yang sempat membuatnya tak bisa pulang ke Indonesia.
Pihak imigrasi tidak mengizinkan Saddil keluar dari Malaysia karena ia belum membayar tagihan bea cukai untuk pemain asing.
Menurut Saddil, klub lamanya yaitu Pahang FA, seharusnya menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk membayar tagihan tersebut.
Baca Juga: Piala AFF - Antisipasi Grup Neraka bersama Timnas Indonesia, Pelatih Malaysia Mulai Gelisah
Namun, situasi kemudian berubah seolah-olah mantan pemain Persela Lamongan itu yang harus membayar tagihan tersebut.
"Mantan agen saya, Joe Estrada, bilang kalau itu tanggung jawab klub. Namun, di kontrak itu saya seperti dipermainkan. Jadi, saya yang harus bayar," ucap Saddil.
Setelah itu, Saddil Ramdani mencoba berkoordinasi dengan pihak Pahang FA untuk mencari solusi.
Dia juga mencoba menghubungi agen yang menghubungkannya dengan Pahang FA, Joe Estrada, namun tak ada hasil.
Untungnya, masalah tersebut akhirnya bisa selesai berkat bantuan dari banyak pihak, salah satunya, Kurniawan Dwi Yulianto.
"Terima kasih masyarakat Indonesia, khususnya coach Kuniawan dan Bang Noh yang sudah membantu dan bertindak sampai hari ini, Alhamdulillah," kata Saddil di Instagram-nya.
Saddil mengatakan bahwa masalah dengan Pahang FA sudah selesai di mana Pahang FA merespon dan telah melunasi tanggungannya.
"Alhamdulillah saya sudah berkomunikasi dengan Pahang FA dan saya berterima kasih karena tindakan pantas dari Pahang FA untuk menyelesaikan permsalahan ini."
"Masalah sudah selesai dan saya harap jangan ada lagi bahasa yang kurang berkenan dan merugikan satu sama lain," tutup Saddil.
Setelah kasus Saddil selesai, Kurniawan berpesan agar masalah tersebut bisa dijadikan pelajaran bagi pemain Indonesia lainnya.
Baca Juga: Tak Dapat Izin Bela Timnas U-23 Indonesia, Syahrian Abimanyu Malah Nganggur di Malaysia
Mantan pelatih Sabah FA itu pun meminta para pemain Indonesia untuk melakukan dua hal penting sebagai pemain.
Pertama, ia meminta pemain untuk memahami isi kontrak sebelum menjalin kata sepakat dengan pihak klub.
Ia juga berpesan agar pemain tidak ragu untuk meminta penjelasan jika ada hal-hal di dalam kontrak yang tidak dimengerti, terutama terkait gaji.
"Hal yang paling utama adalah membaca kontrak, kemudian semua yang menjadi dealing bersama klub baru tertulis di dalam kontrak,"
"Masalah pajak ini kan juga bukan masalah main-main, harus dikontrol terus, harus dicek terus, terutama setiap bulan.
"Setiap terima gaji harus di-kroscek dan harus minta tanda terimanya," kata Kurniawan dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gelar Dua Uji Coba Jelang Piala AFF 2020, Hanya Satu yang Dianggap FIFA?
Kedua, Kurniawan berpesan agar pemain Indonesia bisa lebih selektif dalam memilih agen karena perannya yang sangat krusial.
"Jadi, saya pikir pemain harus pintar-pintar mencari agen. Seorang agen yang benar itu adalah agen yang mampu memproteksi pemainnya."
"Pemain ini kan istilahnya aset mereka, jadi agen itu ya tidak sekadar saja. Jadi, bagi saya itu agen itu ada dua macam."
"Ada agen yang benar-benar mengayomi pemainnya, sangat peduli dengan pemainnya mengurusi sampai detail kontraknya, kemudian kalau ada masalah dia juga turun tangan ikut mengurusi."
"Namun, ada juga agen yang hanya sebagai broker. Jadi, hanya menemukan pemain dengan klub, dapat fee langsung lepas tanggung jawab. Jadi, harus cari agen yang benar-benar melindungi pemainnya," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dua Pesan Penting Kurniawan Dwi Yulianto Sikapi Kasus Saddil Ramdani
Baca Juga: Kesulitan Dapat Izin Klub, Timnas Indonesia Tak Jadi Bawa Elkan Baggott ke Piala AFF 2020
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar