SUPERBALL.ID - Manchester United langsung mencapai tonggak sejarah yang tidak tercapai sejak Sir Alex Ferguson.
Hal ini terjadi di laga debut Ralf Rangnick sebagai pelatih baru Manchester United.
Pada Minggu (5/12/2021), Man United menang 1-0 melawan Crystal Palace di laga Liga Inggris.
Rangnick mendapat julukan ‘bapak gegenpressing’ sejak ia melatih di Jerman.
Baca Juga: Rangnick Incar Pemain Aston Villa untuk Gantikan Gelandang Andalan Manchester United
Itu diperlihatkan di Old Trafford sejak menit pertama melawan Crystal Palace.
Hasilnya Man United berhasil merebut kembali penguasaan bola sebanyak 12 kali di sepertiga akhir pertandingan.
Ini jumlah yang lebih banyak dari pertandingan manapun yang dilalui Man United sejak terjadi terakhir kali pada 2013.
Manchester United won possession in the final third 12 times vs. Crystal Palace.
That’s the most they’ve done so in a Premier League match since Sir Alex Ferguson retired.
What an impact Ralf Rangnick has made already! ???? pic.twitter.com/z1rigMRwnb
— Statman Dave (@StatmanDave) December 5, 2021
Crystal palace dalam laga tersebut terlihat tidak bisa mengatasi tekanan tanpa henti saat mencoba bermain dari belakang.
Gaya Rangnick ini telah mempengaruhi sejumlah manajer top di seluruh dunia, termasuk bos Chelsea Thomas Tuchel.
Baca Juga: Agen Cristiano Ronaldo Ingin Kliennya ke PSG Jika Kylian Mbappe Pergi
Dikutip SuperBall.id dari SportBible, Man United memiliki sejumlah peluang dalam laga tersebut namun gagal dikonversi.
Di menit ke-77 laga, gol yang membawa klub berjuluk Setan Merah pada kemenangan itu akhirnya tercipta.
Mason Greenwood memberikan bola kepada Fred yang melepaskan upaya pertama dengan kaki kanannya yang lemah.
Bola melayang melewati Vicente Guaita saat Rangnick melakukan selebrasi di pinggir lapangan.
Baca Juga: Gara-gara Jus Seharga 1 Pounds, Ibrahimovic Sebut Man United Punya Mentalitas Buruk
"Saya sangat senang dengan cara tim tampil, cara mereka bermain - terutama setengah jam pertama, itu luar biasa," kata Rangnick kepada The Guardian.
"Satu-satunya hal yang hilang adalah 1-0 atau 2-0.”
“Kami memiliki kendali permainan. Saya sangat senang dengan hasil dan clean sheet,” jelasnya.
Man United membentuk formasi 4-2-2-2, dengan Jadon Sancho dan Bruno Fernandes mendukung striker Cristiano Ronaldo dan Marcus Rashford.
“Bagi saya, pertanyaannya adalah bagaimana kami mendapatkan tekanan pada bola, bagaimana kami mendapatkan kontrol?” lanjut mantan pelatih RB Leipzig itu.
Baca Juga: Perwakilan Portugal Abaikan Ronaldo di Voting Ballon d'Or, Netizen: Marahnya ke Messi
“Jadi saya memutuskan untuk bermain 4-2-2-2 dengan dua striker, bukan Cristiano sendirian di depan, bersama dengan Marcus (Rashford) , menggunakan kecepatan untuk bola vertika.”
"Pada saat yang sama, dengan Jadon (Sancho) dan Bruno di dua posisi 10, untuk sisa (pemain) itu sama.”
"Mereka (Bruno dan Sancho) hampir bermain seperti bek sayap.”
“Terutama di babak pertama, Alex (Telles) dan Diogo (Dalot), melakukan serangan dengan sangat baik dan itulah mengapa saya bermain 4-2-2-2.”
Baca Juga: Bicara Soal Transfer Erling Haaland, Ini Jawaban Ralf Rangnick
“Saya penggemar berat bagi setiap pemain bermain di posisi terbaiknya," katanya lagi.
Setelah tampil buruk di bawah mantan pelatih Ole Gunnar Solskjaer, Man United sekarang memiliki tiga kemenangan dalam empat pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Mereka akan kembali beraksi melawan Young Boys di Liga Champions pada Kamis (9/12/2021) dini hari.
Editor | : | Lola June A Sinaga |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar