"Jadi saya harus menghargainya, karena apa yang dia katakan kepada saya, dia selalu melakukannya. Saya harus menghargai itu,” tambah Ronaldo.
Ayah Ronaldo, Jose Dinis Aveiro, menghembuskan nafas terakhir di usia 52 tahun pada 2006 silam karena gagal hati.
Baca Juga: Agen Cristiano Ronaldo Ingin Kliennya ke PSG Jika Kylian Mbappe Pergi
Di sisi lain, Ferguson menjelaskan bagaimana ia menjadi sosok yang lebih mementingkan masalah keluarga pemainnya daripada klub.
"Saya mendapatkannya dari pengalaman sebagai manajer muda," jelas Ferguson.
"Saya berusia 33 tahun dan seorang anak laki-laki datang ke kantor saya. Saat itu hari Selasa dan dia berkata: 'Bos, bisakah saya libur hari Jumat?'."
"Saya berkata; 'Mengapa Anda ingin libur di hari Jumat'? Dia berkata; 'Ibu saya meninggal'."
"Dalam situasi tersebut Anda jelas kalah. Apa yang bisa Anda lakukan? Saya pun berkata; 'Oh, tentu saja, Nak'."
Baca Juga: Perwakilan Portugal Abaikan Ronaldo di Voting Ballon d'Or, Netizen: Marahnya ke Messi
"Sejak saat itu, jika seorang pemain datang kepada saya dan berkata; 'Saya ingin libur besok', maka saya akan mengatakan: 'Ya bisa saya bantu'?
“Dalam kasus Cristiano, saya tahu ayahnya sakit dan saya tahu dia ada di rumah sakit. Penting baginya untuk berada di sana."
"Klub sepak bola tidak masalah dan beberapa hal lebih besar dari klub sepak bola. Keluarga pasti salah satunya. Tidak diragukan."
"Anda tidak boleh menempatkan klub apa pun di depan keluarga Anda," ucap Ferguson menambahkan.
Dalam periode kedua bersama Manchester United, Ronaldo sejauh ini telah mencetak 13 gol dari 18 pertandingan.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Secara Tak Langsung Mengakui Lionel Messi Tak Layak Raih Ballon d'Or
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar