SUPERBALL.ID - Performa Timnas Malaysia di Piala AFF 2020 jauh dari kata memuaskan.
Langkah Timnas Malaysia di Piala AFF 2020 terjegal pada fase grup.
Di fase grup Piala AFF 2020, Timnas Malaysia mencatatkan 2 kemenangan dan 2 kekalahan.
Dari hasil tersebut, Timnas Malaysia finis di posisi ketiga klasemen Grup B dengan 6 poin dari 4 pertandingan.
Kiprah yang mengecewakan tersebut tentu membuat pelatih Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe, sedang berada dalam tekanan.
Publik Malaysia mendesak federasi sepak bola Malaysia (FAM) segera mengambil tindakan tegas terhadap Tan Cheng Hoe.
Bukan hanya itu, muncul juga desakan kepada FAM untuk mendatangkan pelatih yang kualitasnya setara dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Baca Juga: Jumpa Timnas Indonesia di Final Piala AFF, Thailand Kehilangan Bek Paling Berpengalaman
Dilansir SuperBall.id dari NST.com.my, salah satu yang menyuarakan desakan itu adalah eks pelatih Timnas Malaysia, B. Satianathan.
Satianathan menekankan bahwa FAM harus mempertimbangkan banyak aspek sebelum merekrut pelatih baru.
Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan itu tentu adalah gaji sang pelatih.
"Kami harus mempertimbangkan banyak aspek sebelum merekrut pelatih baru," tutur Satianathan.
"Pelatih top tidak datang dengan harga murah," tambahnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Imbangi Thailand di Laga Terakhir, Kini Saatnya Juara Piala AFF 2020
Sebagai contoh, Satianathan melirik apa yang dilakukan oleh Timnas Vietnam ketika mendatangkan Park Hang-seo pada September 2017.
NST.com.my mengabarkan bahwa gaji Park Hang-seo di Timnas Vietnam begitu tinggi dengan sekitar Rp 782 juta per bulan.
Bukan hanya gaji yang tinggi, penerimaan Park Hang-seo juga tidak dikenakan pajak sepeser pun oleh pemerintah Vietnam.
Akan tetapi, gaji tinggi Park Hang-seo tidak ditanggung oleh pihak federasi sepak bola Vietnam (VFF).
Sebagian dari gaji tersebut juga ditanggung oleh manajer Timnas Vietnam.
Harga mahal itu kemudian terbayar karena peningkatan prestasi Timnas Vietnam semenjak ditangani oleh Park Hang-seo.
"Gaji (Park) Hang-seo bebas pajak," ungkap Satianathan.
"Di Vietnam, federasi membayar setengah gajinya sedangkan separuh lainnya ditanggung oleh manajer tim dan wakilnya," ucap Satianathan.
"Itu masih gaji dia seorang (Park Hang-seo), belum termasuk jajaran asistennya," sambungnya.
"Apakah ada orang di sini yang mau membantu FAM merekrut pelatih berkualitas dan membayar setengah gajinya?" tekannya.
Baca Juga: Piala AFF - Nasib Serupa, Timnas Indonesia dan Thailand Tanpa Bek Kiri Andalan di Final Leg Pertama
Mengenai siapa pelatih baru, Satianathan menekankan bahwa pelatih kepala harus punya rencana jangka panjang.
Bukan hanya itu, Satianathan juga meminta FAM untuk memberi kebebasan lebih kepada pelatih kepala dalam mengurus Timnas Malaysia.
"Pelatih kepala harus punya rencana jangka panjang," ujar Satianathan.
"Jika ada rencana mengganti pelatih, maka mereka (FAM) harus mendapat kandidat yang hebat," tegasnya.
"Dan tak lupa pula, kita harus bersabar," tutupnya.
Baca Juga: 3 Alasan Timnas Indonesia Punya Kans Besar Tekuk Thailand dan Jadi Juara Piala AFF 2020
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar