Otoritas sepak bola Laos mengutuk para pesepak bola tersebut karena telah menempatkan diri mereka di atas negara.
Meski demikian, Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Laos (LFF), Kanya Keomany, tidak menyebutkan nama-nama yang terlibat dan tanggal berapa terjadinya match-fixing tersebut.
"Praktek pengaturan pertandingan ini secara langsung mempengaruhi pemilihan pemain sepak bola kami untuk tim nasional, untuk kompetisi regional dan internasional di masa depan," kata Kanya Keomany sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Radio Free Asia (RFA).
Baca Juga: Keputusan Mengejutkan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Tuai Pujian Media Vietnam
Sedangkan wakil presiden federasi Khampheng Vongkhanti menyebut match-fixing telah merusak reputasi negara.
"Federasi secara konsisten mendidik atlet kami untuk disiplin terutama sebelum memulai kompetisi internasional," ujar Khampheng Vongkhanti pada konferensi pers.
"Tetapi jelas, para pemain ini tidak mengindahkan saran kami."
"Mereka memilih kepentingan pribadi mereka daripada kepentingan negara."
"Tindakan mereka telah merusak reputasi diri sendiri dan negara," jelasnya.
Pengumuman itu datang setelah bergulirnya Piala AFF 2020 bulan lalu.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar