Timnas Mali sendiri mendapat jatah tempat latihan di bagian barat Kamerun atau tepatnya di Limbe.
Kejadian baku tembak tersebut terjadi pada Rabu (12/1/2022) waktu setempat berbarengan dengan akan dimulainya laga antara Mali dan Tunisia.
Sampai saat ini, alasan para pemberontak melakukan serangan rupanya dikarenakan tidak sepakat dengan penyelenggaraan Piala Afrika.
Para pemberontak tidak ingin adanya pelaksanaan Piala Afrika di bagian barat Kamerun.
Hal itu dikonfirmasi oleh salah seorang relawan Hak Asasi Manusia (HAM), Blaise Chamango.
Chamango menyebut kalau ada bahan peledak rakitan yang juga diletakkan di pasar dekat dengan kota Buea.
"Ada baku tembak pagi ini di sekitar kota. Kami juga mendapat informasi ada alat peledak rakitan di pasar," ujar Chamango.
"Kelompok separatis dan pasukan keamanan bertempur di daerah itu."
"Kelompok non-pemerintah ingin menciptakan kesan bahwa tidak ada yang harus terjadi di wilayah barat daya Kamerun selama Afcon," lanjut Chamango.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Sportbible |
Komentar