Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

AFCON Beri Penjelasan Mengapa Wasit Tiup Peluit Lebih Cepat Sampai Dua Kali

By Lola June A Sinaga - Jumat, 14 Januari 2022 | 10:29 WIB
Wasit Janny Sikazwe pernah menimbulkan dua kontroversi lain sebelum mengacaukan laga antara timnas Tunisia dan timnas Mali di Piala Afrika 2021.
BEINSPORT
Wasit Janny Sikazwe pernah menimbulkan dua kontroversi lain sebelum mengacaukan laga antara timnas Tunisia dan timnas Mali di Piala Afrika 2021.

SUPERBALL.ID - Kepala wasit Piala Afrika (AFCON) memberikan penjelasan mengapa wasit di laga timnas Tunisia vs timnas Mali meniup peluit akhir pertandingan lebih cepat hingga dua kali.

Pertandingan yang berlangsung pada Rabu (12/1/2021) itu menjadi kacau karena wasit Janny Sikazwe meniup peluat saat laga bahkan belum mencapai 90 menit.

Dia pertama kali melakukannya pada menit ke-85 sebelum menyadari kesalahannya.

Namun saat laga dilanjutkan kembali, ia meniup peluit lagi di menit ke-89.

Timnas Tunisia akhirnya mengamuk karena keputusan wasit itu karena mereka berharap bisa menyamakan kedudukan saat tertinggal 0-1 sepanjang pertandingan.

Pelatih Tunisia Mondher Kebaier bahkan masuk ke lapangan untuk melakukan protes ada Sikazwe yang dilindungi pihak keamanan.

Baca Juga: Bruno Fernandes Dinilai Beri Contoh Buruk ke Pemain Muda Man United, Ini Sebabnya

Mali kembali bermain di menit-menit tersisa, dengan hadirnya wasit baru, namun Tunisia tidak pernah kembali dari ruang ganti sehingga pertandingan berakhir 1-0.

Kepala wasit AFCON Essam Abdel-Fatah kemudian menjelaskan bahwa Sikazwe menderita heat stroke (kepanasan) dan dehidrasi yang sangat parah selama pertandingan.

Hal itulah yang membuat wasit asal Zambia itu menghentikan pertandingan lebih cepat.

Abdel-Fatah juga menambahkan bahwa Sikazwe dilarikan ke rumah sakit setelah berjuang dalam panas 34 derajat celcius.

Baca Juga: Makin Parah, Internal Manchester United Makin Kacau Akibat Pelatih

"Wasit menderita heat stroke dan dehidrasi yang sangat parah, yang membuatnya kehilangan fokus dan dibawa ke rumah sakit," kata Abdel-Fatah sebagaimana dikutip SuperBall.id dari SportBible.

“Itu menyebabkan dia mulai tidak kuat menahannya sejak menit ke-80 dan mengakhiri pertandingan di menit ke-85.”

“Dia kembali setelah arahan dari staf asisten dan kemudian kembali untuk menyelesaikan pertandingan di menit ke-89.”

"Ketika krisis terjadi dan ada keberatan serta kontrol hilang dalam pertandingan, wasit keempat bersedia untuk menyelesaikan pertandingan, tetapi salah satu dari kedua tim menolak," jelasnya.

Baca Juga: Tak Bisa Terima Man United Punya Mental Kerupuk, Cristiano Ronaldo: Kami Harus Berubah!

Pertandingan yang berlangsung di Limbe, Kamerun, itu penuh dengan insiden, termasuk dua penalti, kartu merah, dan banyak aksi VAR.

Sikazwe sendiri sejatinya pernah diskors pada tahun 2018 karena tuduhan korupsi.

Larangan itu diberlakukan setelah pertandingan semi final Liga Champions Afrika antara Esperance dan Primeiro Agosto dan khususnya beberapa keputusan kontroversial.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Imadudin Adam
Sumber : Sportbible.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X