Di antaranya adalah absennya pemain inti, waktu persiapan yang singkat, pandemi Covid-19, penetapan target, dan kemampuan pemain.
Namun, salah satu temuan yang cukup mengejutkan adalah kurangnya keharmonisan dalam permainan dan kesejahteraan tim.
Dilaporkan bahwa skuat Harimau Malaya terbagi menjadi tiga kubu, yakni kelompok pemain keturunan, pemain naturalisasi, dan pemain lokal.
Baca Juga: Segrup dengan Indonesia, Malaysia Lakukan Perubahan Besar untuk Piala AFF U-23 2022
Isu panas kemudian bergulir bahwa ada sosok yang disebut "tangan tersembunyi" di balik kegagalan Malaysia itu.
Sosok yang dituding itu adalah Tunku Ismail Sultan Ibrahim, yang kemudian dijadikan kambing hitam.
Tunku Ismail disebut-sebut sebagai orang yang mengatur Timnas Malaysia, terutama dari sisi materi pemain.
Ternyata, bos klub terkaya dan tersukses di Malaysia itu gerah, karena FAM juga terkesan menudingnya sebagai biang kerok.
Pangeran yang mewarisi Kesultanan Johor itu marah besar.
Menurutnya, pihak yang harus disalahkan atas kegagalan Malaysia tidak lain adalah FAM itu sendiri.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Bharian.com.my, Nst.com.my |
Komentar