Satiananthan kemudian juga mencontohkan liga-liga di Thailand, Indonesia (Liga 1), Jepang dan Korea Selatan.
Meski dengan kehadiran pemain asing, tim nasional mereka masih menorehkan prestasi di kancah internasional.
"Lihat saja liga-liga di Thailand dan Indonesia," lanjut Satiananthan.
"Meski liga mereka banyak pemain asing, mereka (Timnas Thailand dan Timnas Indonesia) tetap finis sebagai juara dan runner-up Piala AFF tahun lalu."
"Mari kita bicara soal penyerang. Kita memiliki beberapa striker lokal berkualitas seperti Luqman Hakim Shamsudin dari KV Kortrijk. Mereka harus mencoba dan meningkatkan diri."
"Di Liga Jepang dan Korea, sebagian besar pemain lokal memulai pertandingan, sementara pemain asing masuk sebagai pemain pengganti."
"Jepang dan Korea bekerja keras untuk mencapai level tertentu."
"Para pemain kami harus bekerja lebih keras dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari semua orang dalam sepak bola modern."
"Kita harus berhenti mengatakan bahwa pemain lokal tidak diberi kesempatan untuk bermain sepak bola reguler."
"Menghentikan pemain asing bermain di liga tidak akan membantu kompetisi," tambahnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | New Straits Times, SuperBall.id |
Komentar