"Sebenarnya peringatan akan potensi perbedaan awal Ramadan 1443 H sudah saya tuliskan di blog saya tentang Kalender 1443 dengan berbagai kriteria. Juga ketika membandingkan dengan kondisi Rajab 1443," ujar Thomas.
Yang tak kalah penting, lanjutnya, "Perlu ditambahkan pertimbangan terbaru terkait dengan kebijakan Kementerian Agama yang mengadopsi kriteria baru Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS)."
Thomas menunjukkan gambar hasil perhitungan penentuan awal Ramadan 1443 H dari LAPAN, yang menegaskan potensi perbedaannya dengan Muhammadiyah.
Baca Juga: Kenapa Datangnya Bulan Puasa Ramadan Berubah Setiap Tahun?
Dia memahami keputusan Muhammadiyah yang memakai metode hisab wujudul hilal.
Sebagai informasi, hilal merupakan bulan baru atau sabit pertama setelah ijtimak.
Ijtimak adalah saat berakhirnya bulan lalu dan munculnya bulan baru dalam penanggalan Hijriah.
Namun, jelas Thomas, hilal terlalu rendah untuk diamati.
Umumnya di wilayah Indonesia tinggi bulan kurang dari 2 derajat.
Itu artinya rukyatul hilal (pengamatan hilal) pada saat maghrib 1 April 2022 berpotensi tidak terlihat.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | LAPAN.go.id |
Komentar