Ia mengatakan bahwa banyak hasil bagus yang diraih Manchester City dengan taktik bodohnya tersebut.
Namun menurut beberapa orang, taktik bodoh yang selalu ia terapkan itu malah menjadi bumerang bagi timnya saat bermain di Liga Champions.
"Di Liga Champions, saya selalu berpikir berlebihan. Saya terlalu banyak berpikir, tentu saja," ujar Guardiola, sebagaimana yang dikutip SuperBall.id melalui Daily Mail.
"Itulah mengapa saya mendapatkan hasil yang bagus. Saya suka berpikir berlebihan dan membuat taktik bodoh.
Baca Juga: Hasil Drawing Perempat Final Liga Champions - Chelsea dan Manchester City Jumpa Lawan Berat
"Malam ini saya mengambil inspirasi dan akan ada taktik yang luar biasa besok (saat melawan Atletico Madrid)," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa taktinya itu selalu memberikan hasil terbaik bagi Manchester City.
Namun faktanya adalah, mantan pelatih Barcelona itu belum memenangkan Liga Champions selama 11 tahun lamanya.
Prestasi terbaiknya di Liga Champions selama 11 tahun ini adalah mencapai final bersama Manchester City.
Hal tersebut terjadi pada laga final Liga Champions 2020/2021 lalu saat melawan Chelsea.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar