Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Rexy Mainaky Speechless Lihat Anak Didiknya Jadi Bulan-bulanan Pasangan Indonesia

By Dwi Aryo Prihadi - Senin, 2 Mei 2022 | 19:44 WIB
Legenda bulu tangkis Indonesia, Rexy Mainaky.
NST.COM.MY
Legenda bulu tangkis Indonesia, Rexy Mainaky.

SUPERBALL.ID - Direktur kepelatihan ganda Malaysia, Rexy Mainaky, mengaku speechless usai melihat anak didiknya ditekuk pasangan Indonesia.

Adalah ganda putra terbaik Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, yang membuat legenda bulu tangkis Indonesia itu terdiam.

Pasalnya, pasangan peringkat 9 dunia itu tampil buruk di partai final Kejuaraan Asia 2022, khususnya pada gim kedua.

Alhasil, mereka pun takluk dari pasangan muda Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.

 Baca Juga: Bungkam Andalan Malaysia, Pramudya/Yeremia Akhiri Puasa Gelar 13 Tahun Ganda Putra Indonesia

Bertanding di Muntinlupa Sports Complex, Manila, FIlipina, Minggu (1/5/2022), Aaron/Soh kalah dua gim langsung 21-23, 10-21.

Aaron/Soh pun harus merelakan mahkota juara jatuh ke tangan Pramudya/Yeremia, yang menempati peringkat 22 dunia.

Mengomentari penampilan anak didiknya tersebut, Rexy tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.

Bahkan, ia mengaku tidak tahu harus berkata apa lagi melihat penampilan mereka, terutama Soh Wooi Yik.

Rexy juga tak segan menyebut pertandingan kemarin tak ubahnya pertunjukan satu orang tanpa Soh Wooi Yik di dalamnya.

“Saya terdiam," kata Rexy, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari New Straits Times.

"Itu seperti pertunjukan satu orang di luar sana, Wooi Yik tidak ada di dalamnya, dan saya tidak tahu harus berkata apa."

“Dia (Wooi Yik) mencoba mengambil pukulan yang seharusnya dia tidak lakukan,” tambahnya.

Baca Juga: Hendrawan Pastikan Malaysia Kirim Skuad Terbaik di Piala Thomas, 8 Pemain Sudah Amankan Tempat

Pada gim pertama, Aaron/Soh sejatinya sempat unggul 18-14, tetapi kemudian disamakan menjadi 18-18 dan kalah 21-23.

Sementara pada gim kedua, mental Aaron/Soh mulai goyah dan membuat mereka menjadi bulan-bulanan Pramudya/Yeremia.

Menurut Rexy, hasil pertandingan bisa jadi akan berbeda jika Aaron/Soh bisa memenangi gim pertama.

“Mereka memimpin 18-14 di gim pertama dan memegang kendali. Segalanya bisa sangat berbeda jika mereka memenangi gim pertama."

"Saya sangat kecewa dengan penampilan yang mereka tampilkan hari ini (kemarin)," ucap Rexy menambahkan.

Sementara itu, Pramudya tak menampik bahwa comeback di gim pertama menjadi kunci kemenangan atas Aaron/Soh.

"Menang di gim pertama menjadi kunci kami bisa mengalahkan mereka," kata Pramudya, dikutip dari PBSI.id.

"Di gim kedua, kami mencoba menekan terus dan mereka sepertinya goyah," tambahnya.

Baca Juga: Akhiri Paceklik Gelar 13 Tahun Ganda Putra Indonesia, Pramudya/Yeremia Ungkap Kuncinya

Berkat kemenangan atas Aaron/Soh, Pramudya/Yeremia menyabet gelar pertama mereka di Kejuaraan Asia.

Ini sekaligus menjadi gelar pertama Indonesia di ganda putra dalam 13 tahun terakhir pada ajang tersebut.

Terakhir kali ganda putra Indonesia menjadi juara di Kejuaraan Asia adalah pada edisi 2009 di Suwon, Korea Selatan.

Kala itu, medali emas dipersembahkan oleh pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan.

Adapun pada Kejuaraan Asia 2022, Indonesia membawa pulang satu gelar juara dan satu runner-up.

Medali perak diraih oleh Jonatan Christie di sektor tunggal putra usai takluk dari wakil Malaysia, Lee Zii Jia.

Baca Juga: Hasil Kejuaraan Asia 2022 - Jonatan Christie Kalah, Indonesia dan Malaysia Berbagi Medali Emas

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : Nst.com.my, PBSI.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X