SUPERBALL.ID - Tantangan dan tekanan menjelang bergulirnya Piala AFF 2022 diprediksi akan sangat besar.
Namun, dibandingkan dengan sejumlah rivalnya di Asia Tenggara, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong tampaknya masih bisa bernapas lega.
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) baru-baru ini mengumumkan tujuannya untuk memenangi Piala AFF 2022.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan bahwa untuk mewujudkan tujuan ini, Timnas Indonesia akan memiliki kekuatan tambahan dengan adanya pemain naturalisasi seperti Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Dukungan PSSI dan suporter Timnas Indonesia dinilai menjadi keuntungan besar bagi Shin Tae-yong.
Bahkan PSSI berencana untuk memperpanjang kontrak Shin Tae-yong menyusul hasil memuaskan di pertandingan FIFA Matchday Timnas Indonesia melawan Curacao beberapa waktu lalu.
Baca Juga: PSSI Ingin Perpanjang Kontraknya, Shin Tae-yong Langsung Ditemui Sang Istri
Pelatih ASEAN yang juga bisa bernapas lega seperti Shin Tae-yong adalah juru taktik Timnas Malaysia, Kim Pan-gon.
Kim Pan-gon mengambil alih jabatan sebagai pelatih kepala Timnas Malaysia menggantikan Tan Cheng-hoe.
Kegagalan beruntun selama bertahun-tahun membuat Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tidak bisa lebih bersabar, menyebabkan kepergian Tan Cheng-hoe.
Sosok Kim Pan-gon menarik perhatian saat ia menangani Timnas Hongkong dua kali, yaitu 2009-2010 dan 2012-2017.
Pencapaian paling luar biasa dari Kim Pan-gon saat itu adalah membawa Hongkong menjadi juara East Asian Games 2009.
Di final, Hongkong berhasil mengalahkan Jepang dalam adu penalti.
Menjelang Piala AFF 2022, pendukung Timnas Malaysia berharap Kim Pan-gon membantu tim nasional membalaskan dendam ketika mereka bertemu Vietnam di Grup B.
Di bawah asuhan Kim Pan-gon, Timnas Malaysia telah menunjukkan wajah segar dengan pencapaian kualifikasi Piala Asia 2023.
Angin segar dari Kim Pan-gon diharapkan dapat membantu Timnas Malaysia untuk mengakhiri penantian selama lebih dari satu dekade.
Sementara itu, rival Shin Tae-yong lainnya, yakni Park Hang-seo akan mendapatkan tekanan lebih di ajang Piala AFF 2022.
Kekalahan melawan Thailand di Piala AFF 2020 membuat Timnas Vietnam menghadapi perubahan besar dalam persyaratan, baik dari segi kekuatan maupun gameplay.
Sebagai pelatih kepala Timnas Vietnam, Park Hang-seo berada di bawah banyak tekanan jika Anda melihat manifestasi juru taktik asal Korea Selatan baru-baru ini.
Dia juga menetapkan tujuan untuk dirinya sendiri, termasuk membawa Vietnam kembali ke trofi juara.
Namun, meski nantinya ia gagal mencapai target tersebut, Park Hang-seo kemungkinan masih memiliki banyak peluang untuk mempertahankan posisinya di tim.
Kesuksesan dalam lima tahun terakhir bisa membantu Park Hang-seo untuk mendapatkan posisi yang kuat di Timnas Vietnam.
Kursi terpanas di Asia Tenggara saat ini justru tampaknya dialami oleh pelatih Timnas Thailand, Mano Polking.
Keberhasilan menjuarai Piala AFF 2020 kemarin sedikit membantu pelatih asal Brasil itu mendapatkan momen indah bersama para pendukung Thailand.
Namun, kekalahan di SEA Games Ke-31 dan pertandingan Timnas Thailand yang kurang memuaskan baru-baru ini mendorong Mano Polking ke dalam situasi yang sulit.
Ketidakstabilan di Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) juga membuatnya semakin tidak menguntungkan.
Para pendukung Thailand semakin tidak sabar, sudah banyak imbauan agar petinggi FAT dan Mano Polking segera mengundurkan diri.
Apalagi baru-baru ini hasil di Piala Raja 2022, performa skuad Gajah Perang tidak meyakinkan sehingga menimbulkan banyak kritik kepada FAT dan Mano Polking.
Melihat situasi tersebut, besar kemungkinan nasib Mano Polking akan berakhir apabila Timnas Thailand gagal di Piala AFF 2022.
Adapun gelaran Piala AFF 2022 akan dimulai pada 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023.
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Soha.vn |
Komentar