Mengetahui hal tersebut, pelatih Kepulauan Mariana Utara Michiteru Mita mengaku sangat sedih dan terpukul.
Juru taktik asal Jepang itu bahkan tidak kuasa menahan air mata selama konferensi pers setelah kekalahan dari China.
“Saya tahu Kepulauan Mariana Utara adalah tim yang sangat kecil tetapi kami mencoba untuk bermain," kata Michiteru.
"Namun, saya melihat komentar online bahwa kita seharusnya tidak berada di sini. Para pemain juga melihat komentar itu," tambahnya.
Sambil berlinang air mata, Michiteru mengatakan menjadi pemain tim nasional adalah salah satu impian anak laki-laki di Kepulauan Mariana Utara.
Baca Juga: Kondisi Fisik Sudah Normal Lagi, Timnas U-17 Indonesia Siap Raih Hasil Sempurna Saat Lawan Malaysia
“Anak laki-laki selalu membutuhkan sesuatu untuk diimpikan," kata Michiteru, dikutip SuperBall.id dari Zing News.
"Untuk anak laki-laki di Kepulauan Mariana Utara, menjadi pemain tim nasional adalah salah satu impian mereka."
"Kualifikasi Piala Asia U-17 ini merupakan turnamen yang sangat penting untuk memotivasi dan memberikan sayap pada mimpi anak didik saya."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Zingnews.vn |
Komentar