Aturan ini pertama kali diberlakukan pada 2018, jadi ini akan menjadi Piala Dunia kedua yang menggunakan sistem tersebut.
Poin fair play hanya akan digunakan apabila tim yang bersangkutan memiliki poin, selisih gol, dan jumlah gol sama.
Hasil akan didasarkan pada jumlah kartu kuning yang diberikan kepada masing-masing tim pada akhir pertandingan yang berlangsung selama 90 menit.
Baca Juga: Argentina Korban Terbaru, Ini Deretan Kekalahan Mengejutkan Tim Raksasa di Piala Dunia
Lantas, bagaimana aturan fair play memengaruhi poin dalam pertandingan Piala Dunia 2022?
Tim yang pemainnya mendapat kartu kuning atau kartu merah akan mendapat pengurangan poin sebagai berikut:
- Minus 1 (-1) poin untuk kartu kuning
- Minus 3 (-3) poin untuk kartu kuning kedua yang berujung kartu merah
- Minus 4 (-4) poin untuk kartu merah langsung
- Minus 5 (-5) poin untuk kartu kuning kemudian kartu merah langsung
Tim mana pun yang memiliki poin fair play paling rendah otomatis dianggap kalah secara head-to-head.
Apabila poin tetap sama setelah poin fair play, maka undian harus dilakukan untuk menentukan tim yang lolos.
Pada edisi 2018, aturan fair play diterapkan untuk menentukan tim yang lolos antara Jepang dan Senegal di Grup H.
Kedua tim memiliki poin yang sama (4), selisih gol (0) dan jumlah gol (4), serta bermain imbang 2-2 dalam pertandingan.
Satu-satunya cara bagi FIFA untuk menentukan siapa yang lolos ke babak berikutnya adalah dengan menggunakan aturan fair play.
Senegal akhirnya harus tersingkir setelah mendapat dua kartu kuning lebih banyak selama permainan grup daripada Jepang.
Baca Juga: Libas Iran 6-2, Ini Deretan Kemenangan Terbesar Inggris di Piala Dunia
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | NBC |
Komentar